Kala Onderdil Motor Ubah Wajah Perekonomian Warga Desa Sasak Panjang Bogor

Kala Onderdil Motor Ubah Wajah Perekonomian Warga Desa Sasak Panjang Bogor

Terkini | inews | Senin, 18 Maret 2024 - 11:44
share

BOGOR, iNews.id Desa Sasak Panjang, Kecamatan Tajurhalang, Kabupaten Bogor selama ini dikenal sebagai sentra onderdil motor.

Mayoritas warga di desa berpenduduk 32.000 jiwa itu menjadi perajin onderdil motor. Ratusan kios dan toko bisa ditemui di sepanjang jalan memajang onderdil motor baik yang baru maupun lawas.

Tak heran jika Bupati Bogor Iwan Setiawan mencanangkan Sasak Panjang sebagai desa wisata onderdil. Selain dikenal sebagai sentra onderdil motor, Sasak Panjang juga kesohor sebagai penghasil ban ukir.

Sasak Panjang yang disahkan sebagai desa pada 1949 ini juga masuk dalam program Desa BRILian. Sasak Panjang ternyata memiliki makna khusus yakni, secara etimologi Sasak Panjang berarti jembatan yang panjang, sebagai penghubung adanya aliran sungai melintasi Tajurhalang, Sasak Panjang, Nanggerang, Citayam (Ragajaya) dan Depok.

Selain sentra onderdil motor, warga desa dengan luasan 563 hektare ini juga bermata pencaharian berkebun, tanaman hias, peternakan dan perikanan.

Kepala Desa Sasak Panjang, Andy Umi Yulaikah, menuturkan, sebelum menjadi sentra onderdil motor, mayoritas warganya menggantungkan hidupnya dari bertani.

Memasuki era 1990an, banyak warga terutama pemuda yang bekerja di pabrik onderdil motor. Lambat laun muncul pengusaha onderdil dengan skala kecil hingga dilirik perusahaan onderdil motor nasional.

Barang-barang yang tidak dikerjakan perusahaan otomotif tersebut, digarap warga Sasak Panjang seperti sepatbor, spion, batok lampu, hingga onderdil motor lainnya selain mesin motor.

"Dari pabrik itu ngasih bahan mentah saja untuk dipoles di sini (Sasak Panjang) sesuai spesifikasinya," kata Andy Umi ditemui iNews.id di Kantor Desa Sasak Panjang, Tajurhalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, belum lama ini.

Kepala Desa Sasak Panjang Andy Umi Yulaikah mengecek pengemasan onderdil motor di salah satu rumah. (Foto: iNews.id/Kastolani)
Kepala Desa Sasak Panjang Andy Umi Yulaikah mengecek pengemasan onderdil motor di salah satu rumah. (Foto: iNews.id/Kastolani)

Menurut Andy Umi, onderdil motor tersebut selain dikirim ke pabrik otomotif, juga disuplai ke seluruh wilayah Indonesia. Penjualan onderdil juga dilakukan langsung maupun online dengan memanfaatkan internet di marketplace.

Namun, sejak pandemi Covid-19 penjualan langsung menurun drastis dan hingga kini belum bisa kembali seperti semula.

Paling banyak sekarang penjualannya lewat online. Kalau dulu hampir setiap hari banyak yang datang langsung ke sini apalagi kalau Sabtu-Minggu. Pembeli yang datang ke sini biasanya dari Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, kata Andy Umi yang sudah lima tahun menjabat kades.

Andy Umi pun bersyukur kini warganya tak ada yang menganggur karena mayoritas memiliki penghasilan dari usaha onderdil motor maupun ban ukir. "Selain onderdil motor, usaha yang dikembangkan warga Sasak Panjang yakni budi daya tanaman hias," ucapnya.

Sasak Panjang Masuk Program Desa BRILian

Kades kelahiran Kediri, Jawa Timur ini mengatakan, upaya yang dilakukan pemerintah desa untuk menjaga kelangsungan bisnis onderdil motor yakni menggandeng instansi terkait untuk memberikan pelatihan dan pengemasan.

Selain itu, meningkatkan kualitas jalan desa dengan betonisasi untuk memperlancar arus transportasi sehingga meningkatkan perekonomian warga.

Kita kerja sama dengan Disperindag dan BRI mulai dari pemasaran dan pengepakan barang termasuk untuk bantuan modal usaha. Untuk jalan desa juga kita tingkatkan bertahap, ujarnya.

Andy Umi menuturkan, Desa Sasak Panjang masuk program Desa BRILian dan menjadi binaan BRI.

Selain itu, hampir semua warga Desa Sasak Panjang menjadi nasabah BRI. Mayoritas warga sini jadi nasabah BRI. Gaji perangkat desa di sini juga lewat BRI, termasuk honor guru PAUD dan TK. Mereka dapat insentif juga dari BRI, ucapnya.

Andy Umi mengatakan, pada 11 september 2023 lalu, BRI memberikan bantuan bibit pohon untuk ketahanan pangan dalam Program BRI Menanam berupa 100 pohon alpukat.

Kepala Desa Sasak Panjang, Kecamatan Tajur Halang, Kabupaten Bogor, Andy Umi Yulaikah MPd. (Foto: iNews.id)
Kepala Desa Sasak Panjang, Kecamatan Tajur Halang, Kabupaten Bogor, Andy Umi Yulaikah MPd. (Foto: iNews.id)

Kepala Seksi Pemerintah Desa Sasak Panjang, Endang Iskandar mengatakan, wisata onderdil sudah berjalan sejak lama dan dikenal luas masyarakat sekitaran Jabodetabek. Bahkan, ada tugu onderdil motor yang dibangun di pintu masuk desa.

Namun, pandemi Covid-19 yang menghantam Indonesia awal 2020 lalu membuat penjualan onderdil motor mati suri.

"Waktu Covid-19, sepi sekali karena semua aktivitas warga kan dibatasi. Setelah itu, kita coba dengan memasarkan lewat online dan berjalan sampai sekarang," kata Endang.

Dia menambahkan, saat ini, produksi onderdil motor mulai bangkit kembali. Rata-rata pengusaha onderdil skala menengah dan besar mengirim barang sebanyak dua truk per tiga hari.

Selain onderdil motor, kata dia, usaha yang digeluti warganya yakni ban ukir. Memanfaatkan ban seken yang masih bagus, mereka mengukir ataupun membatik kembali agar bisa dipakai.

Ban ukir ini beda dengan vulkanisiran. Kalau vulkanisir itu kan ban yang sudah gundul ditempel ban bekas. Tapi, kalau ban ukir ini ban kondisinya masih bagus tapi mulai ilang kembangnya, ucapnya.

Program Desa BRIlian merupakan upaya yang dilakukan BRI untuk mendorong inovasi berkelanjutan bagi desa dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).

Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan, BRI mendukung pemerintah dalam meningkatkan ketahanan ekonomi dengan pemberdayaan masyarakat perdesaan. Per Juni 2023, BRI sudah memberdayakan lebih dari 2.400 Desa BRILiaN di seluruh Indonesia.

Oleh karena itu bagi BRI, melayani dan memberdayakan segmen UMKM tidak hanya tentang bisnis. Tetapi yang lebih penting adalah tentang mewujudkan kesejahteraan sosial. Semoga konsep itu tidak hanya bisa terjadi dan diterapkan di Indonesia, namun juga di kawasan Asia Tenggara maupun di kawasan dan negara lainnya, kata Sunarso dikutip iNews.id dalam ajang internasional ASEAN Indo-Pacific Forum (AIPF) (5/9/2023).

Topik Menarik