Masjid Agung Baiturrahman, Saksi Sejarah Perjalanan Kota Banjar

Masjid Agung Baiturrahman, Saksi Sejarah Perjalanan Kota Banjar

Terkini | ciamisraya.inews.id | Senin, 18 Maret 2024 - 11:54
share

BANJAR, iNewsCiamisRaya.id - Masjid Agung Baiturrahman merupakan salah satu saksi sejarah perjalanan Kota Banjar, Jawa Barat hingga sekarang.

Dimana, masjid yang berada tepat di 0 kilometer (KM) Kota Banjar ini hadir lebih lama dari usia daerah yang dijuluki kota idaman itu.

Bahkan, lokasinya yang strategis tepat di samping pendopo Wali Kota Banjar menjadikan Masjid Agung Baiturrahman ikon lawas Kota Banjar.

Masjid Agung Baiturrahman juga berada di depan wajah alun-alun yang menjadikannya selalu ramai dikunjungi para jemaah. Sehingga masjid ini menjadi kebanggan bagi masyarakat di Kota Banjar.

Sejarah Masjid Agung Baiturrahman Kota Banjar

Menurut Ketua Yayasan Baiturrahman Kota Banjar, Undang Munawar, sejarah berdirinya Masjid Agung Baiturrahman memang tidak diketahui secara detail.

Bahkan para pengurus atau pengelola Yayasan Baiturrahman jarang yang memiliki dokumen-dokumen terdahulunya.

Namun, berdasarkan riwayat dari tokoh terdahulu, sekitar tahun 1980-an, masjid ini pernah dibangun dan di rehabilitasi total.

Pada waktu itu, kondisi bangunan Masjid Agung Baiturrahman masih berdiri satu lantai dengan posisi Gedung Dakwah berada di samping masjid.

"Saat itu masjid ini masih masuk ke dalam wilayah Kabupaten Ciamis dengan status Banjar waktu itu kota administratif," kata Undang, Senin (18/3/2024).

"Kalo dibangunnya belum diketahui persis hanya waktu tahun 1980 pernah di rehabilitasi total," sambungnya.

Setelah di rehabilitasi total, bangunan Masjid Agung Baiturrahman baru memiliki dua lantai, saat itu pagar dan halamannya di bangun, termasuk gedung dakwah serta menara masjid.

"Dari terakhir di rehab sampai sekarang belum ada renovasi lagi," ujarnya.

Undang mengatakan berdirinya Masjid Agung Baiturrahman Kota Banjar ini tidak lepas dari peran para tokoh masyarakat.

"Masjid Agung ini ada tidak lepas dari peran para tokoh masyarakat seperti pak Suyazid, Nana Surja, Ayo Sunaryo, Mumu Sadikin serta masyarakat lainnya," kata dia.

Adapun terkait nama Yayasan Masjid Agung Kota Banjar sendiri waktu itu sempat berganti pada tahun 2020, dari Yayasan Masjid Agung Baiturrahman Kota Banjar menjadi Yayasan Baiturrahman Banjar Patroman Kota Banjar.

"Sekarang nama yayasannya menjadi Baiturrahman Banjar Patroman Kota Banjar," tuturnya.

Di Tempat terpisah, Mantan Ketua DKM Masjid Agung Baiturrahman Kota Banjar, Supriama mengatakan sejarah berdirinya masjid ini memang agak sulit untuk dirunut.

Sekarang menurutnya ada hal yang lebih penting daripada mengingat sejarah yaitu menjaga dan memakmurkan Masjid Agung Baiturrahman.

"Sekarang yang lebih penting kita bisa merawat masjid ini dan harus dimanfaatkan sebaik-baiknya," tutupnya.

Topik Menarik