Black Hole Supermasif Merah Tumbuh di Alam Semesta Awal, Miliki Massa 40 Juta Kali Matahari

Black Hole Supermasif Merah Tumbuh di Alam Semesta Awal, Miliki Massa 40 Juta Kali Matahari

Terkini | inews | Kamis, 29 Februari 2024 - 05:06
share

JAKARTA, iNews.id - Astronom telah menemukan black hole supermasif sangat merah tumbuh di awal alam semesta yang gelap. Keberadaannya diketahui menggunakan teleskop James Webb Telescope (JWST).

Dikutip dari Space, warna merah pada black hole supermasif yang terlihat sekitar 700 juta tahun setelah Big Bang, hasil dari perluasan alam semesta. Saat alam semesta menggembung ke segala arah, cahaya yang bergerak menuju kita mengalami pergeseran merah.

Pergeserah merah dalam kasus ini menunjukkan adanya lapisan gas tebal dan debu yang menyelimuti black hole. Dengan meneliti data JWST, tim astronomi yang dipimpin Lukas Furtak dan Adi Zitrin dari Ben-Gurion University of the Negev, juga mampu menentukan massa black hole supermasif tersebut.

Dengan massa sekitar 40 juta kali massa Matahari, black hole ternyata sangat besar jika dibandingkan dengan galaksi tempatnya berada. Tim juga menemukan black hole supermasif yang terletak sekitar 12,9 miliar tahun cahaya dari Bumi, dengan cepat memakan gas dan debu di sekitarnya. Dengan kata lain, ini berkembang.

"Kami sangat gembira saat JWST mulai mengirim data pertamanya. Kami memindai data yang tiba untuk program UNCOVER, dan tiga objek yang sangat kompak namun berbunga merah terlihat menonjol dan menarik perhatian kami. Penampakan 'titik merah' mereka segera membuat kami curiga itu adalah objek mirip quasar," kata Furtak dalam sebuah pernyataan.

Quasar tercipta saat sejumlah besar materi mengelilingi black hole supermasif seperti ini. Materi ini membentuk piringan gas dan debu yang disebut piringan akresi yang secara bertahap memberi makan black hole.

Pengaruh gravitasi yang sangat besar dari black hole mengaduk materi ini, menghasilkan suhu yang sangat tinggi dan menyebabkannya bersinar. Selain itu, materi yang tidak jatuh ke dalam black hole supermasif akan disalurkan ke kutub titan kosmik.

Partikel-partikel di wilayah ini dipercepat hingga mendekati kecepatan cahaya sebagai jet yang sangat terkolimasi. Saat jet relativistik ini diledakkan, letusannya disertai dengan emisi elektromagnetik yang terang.

Sebagai hasil dari fenomena ini, quasar yang ditenagai black hole supermasif di inti galaksi aktif (AGN) seringkali sangat terang, sehingga cahaya yang dipancarkannya sering kali melebihi cahaya gabungan dari setiap bintang di galaksi yang mengelilinginya.

Besarnya jumlah radiasi yang dipancarkan dari sekitar lubang hitam supermasif ini menyebabkannya tampak seperti titik kecil pada data JWST.

Topik Menarik