Benarkah Bawang Merah Bisa Cegah Kanker? Ini Jawaban Alquran dan Sains

Benarkah Bawang Merah Bisa Cegah Kanker? Ini Jawaban Alquran dan Sains

Terkini | okezone | Selasa, 13 Februari 2024 - 08:42
share

ALQURAN dan sains menjelaskan manfaat luar biasa besar dari bawang merah . Sayuran ini pun sudah sangat populer bagi masyarakat Indonesia karena kerap dipakai untuk bumbu berbagai makanan.

Tapi siapa sangka, bawang merah ternyata bisa berfungsi sebagai obat. Hal ini sebagaimana dijelaskan di dalam ayat-ayat suci Alquran. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

"Dan (ingatlah), ketika kamu berkata: 'Hai Musa, kami tidak bisa sabar (tahan) dengan satu macam makanan saja. Sebab itu mohonkanlah untuk kami kepada Tuhanmu, agar Dia mengeluarkan bagi kami dari apa yang ditumbuhkan bumi, yaitu sayur-mayurnya, ketimunnya, bawang putihnya, kacang adasnya, dan bawang merahnya.' Musa berkata: 'Maukah kamu mengambil yang rendah sebagai pengganti yang lebih baik? Pergilah kamu ke suatu kota, pasti kamu memperoleh apa yang kamu minta.' Lalu ditimpahkanlah kepada mereka nista dan kehinaan, serta mereka mendapat kemurkaan dari Allah. Hal itu (terjadi) karena mereka selalu mengingkari ayat-ayat Allah dan membunuh para Nabi yang memang tidak dibenarkan. Demikian itu (terjadi) karena mereka selalu berbuat durhaka dan melampaui batas." (QS Al Baqarah: 61)

Kemudian dalam salah satu riwayat hadis juga disebutkan, Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam bersabda: "Barang siapa yang memakannya (bawang merah dan bawang putih), maka hendaknya ia menyempurnakan (proses) memasaknya." (HR Abu Dawud)

Aisyah Radhiyallahu anha berkata, "Makanan terakhir yang disantap Rasulullah mengandung bawang merah di dalamnya." (HR Abu Dawud)

Dilansir buku "Buku Pintar Sains Dalam Alquran" karya Dr Nadiah Thayyarah, hampir mustahil untuk dibantah bahwa bawang merah adalah makanan sekaligus obat. Di beberapa belahan dunia dan fase sejarah, bawang merah dikenal memiliki kelebihan istimewa.

Para Firaun Mesir kuno sangat memerhatikan pentingnya bawang merah. Mereka mengandalkannya sebagai bahan masakan, menjadikan sebutan dalam sumpah mereka, bahkan nyaris saja mengultuskannya. Hal itu dibuktikan dengan banyaknya rekaman kisah yang ditulis di atas daun lontar dan dinding kuil ritual mereka.

Kemudian para Firaun juga meletakkan bawang bersama jasad mumi raja sebagai tanda untuk bernapas saat sang raja dibangkitkan kembali. Para tabib Mesir kuno juga kerap meresepkan bawang merah sebagai obat untuk memperlancar air seni, memperbaiki gizi, dan nafsu makan.

Bahkan dalam bahasa Mesir kuno, kata "tempat ibadah" dikaitkan dengan kata "bawang" dan berderivasi menjadi kata "bashal" (bawang merah) dalam bahasa Arab.

Topik Menarik