Pemilih di London Kecewa Tak Bisa Mencoblos meski Sudah Datang ke TPS Sesuai Jadwal

Pemilih di London Kecewa Tak Bisa Mencoblos meski Sudah Datang ke TPS Sesuai Jadwal

Terkini | inews | Senin, 12 Februari 2024 - 12:25
share

JAKARTA, iNews.id - Sejumlah Warga Negara Indonesia (WNI) di London, Inggris, kecewa karena tidak bisa menggunakan hak pilihnya di Pemilu 2024. Sebab, jadwal pemungutan suara disebutkan berbeda dengan surat undangan yang disebarkan Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN).

Salah satu WNI di London, Romaito Azhar, mengaku menerima undangan yang menyebutkan batas waktu pemungutan suara pukul 18.00 waktu setempat. Namun, dia tak bisa mencoblos meski sudah tiba di tempat pemungutan suara (TPS) sejak pukul 17.00.

Hal itu sebagaimana disampaikan salah satu WNI di London, Romaito Azhar, dalam akun TikTok @razhar06, dilihat Senin (12/2/2024). Dalam unggahan video, Romaito terlibat perdebatan dengan PPLN agar bisa menggunakan hak pilihnya.

Namun, pihak PPLN mengatakan pemungutan suara sudah ditutup.

"Jam 6 registrasi sudah ditutup, Pak," kata petugas PPLN.

"Tapi kita udah jam 5 di sini. Jadwal yang mas buat itu bukanya sampai jam 6," ujar Romaito.

"Karena pendaftaran itu hanya sampai jam 5, yang di atas jam 5 yang kita terima," kata petugas PPLN itu.

"Problemnya pengumuman yang kita dapat itu sampai jam 6, so we still have the chance to do the vote, kami ikut jadwal," kata Romaito.

"Tapi by rule tidak bisa, itu keputusan komite. Pendaftaran sudah ditutup, ini sudah aturan yang dikaji oleh Bawaslu, panitia, dan saksi semua partai di dalam ada," ujar PPLN.

Romaito menjelaskan, dirinya bersama sejumlah WNI lain diberitahu bahwa jadwal pemungutan suara berlangsung hingga pukul 18.00 waktu setempat. Dia telah tiba di lokasi sebelum batas waktu yang ditentukan.

"Jadi kita orang Indonesia di sini sangat banyak sekali yang tidak bisa melakukan voting untuk presiden kita di Indonesia. Kita sudah diberikan jadwal sampai jam 6 dan kita datang even before 6 o'clock," kata dia.

Hanya saja, dia tidak bisa menggunakan hak pilihnya dengan berbagai alasan yang dikemukakan pihak PPLN.

"Kita tidak bisa voting dengan so many excuses bahwa kertasnya habis, kita tidak mendapatkan tiket, bla bla bla. Di saat yang sama jadwal yang bersebaran kepada kita, kita masih still have the chance to do the vote before 6 o'clock waktu setempat ini, namun Ketua PPLN-nya tidak mengakomodir suara bangsa Indonesia yang ingin kemajuan di bangsa Indonesia," ujarnya.

Dia pun berharap apa yang menimpanya bersama WNI lain bisa menjadi pelajaran bagi penyelenggaraan pemilu di luar negeri yang lebih baik.

"Jadi ini harus menjadi pelajaran bagi bangsa Indonesia, bagi penyelenggara panitia, yang tidak mampu dan amatir menyelenggarakan election di London," tegasnya.

Topik Menarik