Pengamat Intelijen Ungkap Deal Prabowo-Jokowi di Pilpres 2024, Gibran Jadi Presiden di Tahun Ketiga

Pengamat Intelijen Ungkap Deal Prabowo-Jokowi di Pilpres 2024, Gibran Jadi Presiden di Tahun Ketiga

Terkini | kutai.inews.id | Senin, 12 Februari 2024 - 10:02
share

JAKARTA, iNewsKutai.id - Pengamat militer dan intelijen, Connie Rahakundini Bakrie membocorkan deal-deal Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto.

Dalam kesepakatan tersebut, Prabowo yang menggandeng putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming sebagai cawapres, bersedia hanya menjabat 2 tahun bila terpilih menjadi presiden.

Selanjutnya, pada tahun ketiga, Prabowo akan mundur dan digantikan Gibran Rakabuming. Connie menyatakan, skenario itu didengar langsung dari Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Rosan Roeslani.

"Saya sampaikan sesuai apa yang saya sampaikan dari diskusi saya saat bertemu Rosan (Roeslani)," tegas Connie saat dikonfirmasi terkait penjelasannya yang viral di media sosial, Minggu (11/4/2024).

Dalam video yang viral, Connie yang juga berlatar akademisi menceritakan jika dirinya diminta oleh Rosan Roeslani untuk bergabung ke timses pasangan nomor urut 2 itu.

"Saya sampaikan Pak Rosan, kenapa saya mesti gabung ke 02, saya ini akademisi, ada di mana-mana. Toh saya bantu Pak Prabowo, minta apa? Untuk bikin roadmap pertahanan kalau saya ada di tim itu Pak?" kata Connie menirukan jawabannya ke Rosan.

Connie pun mengaku terkait kesepakatan Jokowi dengan Prabowo terkait Pilpres 2024. Dia bertanya berapa lama masa jabatan Prabowo bila terpilih menjadi Presiden ke-8 Republik Indonesia.

"Ini yang sampaikan Pak Rosan loh, mantan dubes kita di Amerika, 'jadi rencananya 2 tahun, jika tahun berikutnya diikuti oleh Gibran'. Saya langsung bangun saya bilang, sebentar Pak Rosan. Jadi cuma 2 tahun, lalu langsung diganti oleh Gibran?" ujar Connie.

"Pertanyaan gua bodoh aja nih, lo yakin Prabowo dibiarkan hidup oleh Jokowi 2 tahun? Kalau saya jadi Gibran atau Pak Jokowi, saya matiin besok. Loh betul nggak sih? Kalau dia bisa khianati Bu Megawati Soekarnoputri dengan segala perjuangannya dia ada di istana dua kali, ada di Gubernur Jakarta, ada di wali kota, apa bedanya dia bisa bunuh Pak Prabowo di tengah jalan?" kata Connie.

Dia pun mengaku menyampaikan kepada Rosan tak bisa bergabung ke TKN Prabowo-Gibran.

Terpisah, Ketua TKN Prabowo-Gibran, Rosan Roeslani membantah menyampaikan skenario itu ke Connie. Namun, dia mengaku sedih Connie membeberkan hal tersebut ke publik.

"Pertama saya sangat terkejut dan sedih karena ini datang dari Ibu Connie yang seorang akademisi, dan intelektual, yang mestinya tidak menyebarkan berita tidak benar. Berita-berita kebohongan seperti itu," ujar Rosan di Jakarta Pusat, Minggu (11/2/2024).

Artikel ini telah tayang di www.inews.id pada Minggu 11 Februari 2024

Topik Menarik