Kementan Mitigasi Bencana Banjir di Lahan Pertanian Grobogan

Kementan Mitigasi Bencana Banjir di Lahan Pertanian Grobogan

Terkini | okezone | Sabtu, 10 Februari 2024 - 21:07
share

GROBOGAN - Banjir yang melanda Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah mengakibatkan terendamnya 4.309 hektare sawah. Kementerian Pertanian (Kementan) siap berkoordinasi dengan daerah setempat untuk melakukan mitigasi meredam dampak terjadinya puso.

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan, Kementan siap membantu proses mitigasi banjir di Grobogan. Menurutnya, Kabupaten Grobogan salah satu wilayah penyangga pangan dan kawasan pertanian nasional yang harus dipulihkan dengan kekuatan penuh.

"Grobogan salah satu kabupaten subur yang berpotensi mendorong Indonesia menjadi lumbung pangan dunia," ujarnya, Sabtu (10/2/2024).

Kementan menekankan upaya bantuan benih bagi lahan yang puso akibat banjir. Kami telah menginstruksikan jajaran untuk selalu siaga dan memantau perkembangan banjir di Grobogan, apabila ada yang gagal tanam dan lahan yang puso maka bantuan bibit akan segera kami luncurkan ke wilayah terdampak, tutur Mentan Amran.

Mentan Amran mengajak untuk siap menghadapi tantangan besar pertanian yang saat ini mesti dihadapi dengan langkah konkret dan komprehensif oleh seluruh stakeholder pertanian. Diharapkan seluruh stakeholder pertanian mesti siap siaga mengamankan pertanian Indonesia.

"Saya telah menugaskan jajaran untuk melakukan lompatan demi kenaikan produksi padi dan jagung, maka segala permasalahan yang terjadi di lapangan harus segera diselesaikan dengan cepat dan tepat. Tugas yang besar ini harus kita lakukan dengan langkah yang tegap, demi menjaga ketahanan pangan untuk 270 juta rakyat Indonesia, ucapnya.

Sementara untuk lahan puso dan tanaman yang mengalami rusak, Mentan Amran memastikan bahwa Kementan memberikan bantuan benih gratis. "Termasuk bagi yang diasuransikan kita bantu proses klaim asuransinya," katanya.

Mentan Amran menyebut upaya-upaya itu akan lebih mudah dilakukan dalam kondisi genangan air yang saat ini sudah mulai surut.

Sementara, Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Ali Jamil memastikan upaya pencegahan maupun penanggulangan dampak hujan berupa banjir di area persawahan akan lebih efektif. Kementan, menurutnya, punya program komprehensif terkait mitigasi.

"Pemerintah akan menyiapkan upaya pompanisasi untuk area banjir. Silakan pemda koordinasi untuk menyiapkan pompanisasi jika masih terdapat genangan di sawah," katanya.

Kementan meminta Dinas Pertanian Daerah untuk mendorong petani mengikuti AUTP atau Asuransi Usaha Tani Padi. Pemerintah memberikan bantuan subsidi premi asuransi tani sebesar Rp144 ribu/ha.

AUTP ini akan terus kami sosialisaikan ke petani. Karena ini menjadi bentuk perlindungan kepada mereka dan saat ini sudah banyak petani yang menjadi anggota AUTP, ungkapnya.

Dia menambahkan, dengan adanya AUTP, petani yang terkena musibah banjir atau kekeringan bisa mendapatkan ganti rugi. Selain itu, petani juga bisa langsung melakukan tanam lagi setelah genangan air teratasi.

Dengan membayar premi hanya Rp36 ribu/ha per musim, petani yang sawahnya terkena bencana banjir, kekeringan dan serangan OPT dapat klaim (ganti) Rp6 juta/ha, ucapnya.

Kepala Dinas Pertanian Grobogan Sunanto menyatakan akan mendata wilayah mana saja yang memiliki kemungkinan mengalami puso. Ia menilai jika sawah padi milik warga itu hanya terendam selama 2-3 hari tidak mungkin terjadi puso.

"Estimasi terendam itu 7 sampai 10 hari baru bisa diidentifikasi apakah sawah itu puso atau tidak," ujarnya.

Sunanto berencana mengajukan bantuan benih ke Kementerian Pertanian untuk masa tanam berikutnya bagi warga yang sawahnya terendam banjir.

"Kita menggunakan acuan 15 kilogram per hektare sawah yang terendam untuk memberikan bantuan," katanya. Lebih lanjut ia mengimbau warga agar mendaftarkan lahan sawahnya ke AUTP.

Topik Menarik