Timses Prabowo-Gibran Gelar Pentas Wayang Kulit: Kita Ingin Menang Secara Beradab

Timses Prabowo-Gibran Gelar Pentas Wayang Kulit: Kita Ingin Menang Secara Beradab

Terkini | joglosemar.inews.id | Sabtu, 10 Februari 2024 - 07:42
share

SEMARANG, iNewsJoglosemar.id - Ribuan orang memadati Lapangan Gaharu Kota Semarang Jawa Tengah untuk menyaksikan pagelaran wayang kulit semalam suntuk, Jumat (9/2/2024). Lapangan berumput yang basah dan becek tak menghalangi warga berdesakan sambil bersedekap menahan dingin diiringi musik gamelan khas Jawa.

Dalang Paryadi bersama enam sinden sukses membawakan pertunjukan wayang yang apik. Lakon Jagal Birowo Rangsang dengan tokoh sentral Jagal Abilawa menarik perhatian penonton hingga tak beringsut dari kursi masing-masing.

Jagal Abilawa yang tak lain adalah Bima salah satu anggota Pandawa dengan gagah berani memberangus angkara murka. Dengan kesaktiannya, Jagal Abilawa berhasil menumpas Rajamala yang tak mudah mati oleh berbagai senjata.

Pagelaran wayang itu digelar tim sukses pasangan capres dan cawapres nomor urut 02 Prabowo-Gibran. Lakon dengan tokoh sentral Jagal Abilawa sengaja dipilih karena memiliki karakter yang tegas dan berani. Selain itu, Jagal Abilawa yang tak lain adalah Bima sangat penyayang terhadap keluarga dan rakyatnya.

Jati diri bangsa itu harus dipertahankan. Dalam pagelaran wayang-wayang kulit itu ada pitutur-pitutur, pelajaran, pengajaran-pengajaran yang mencerminkan budi pekerti luhur bangsa, ujar penyelenggara acara Cornelius D. Ronowidjojo.

Itu (budi pekerti) yang saat ini mengalami degradasi atau pengikisan. Jadi kita mencita-citakan agar budi pekerti luhur itu tetap terjaga. Jangan hanya karena kita berkontestasi di dalam pemilu jangan karena kita ingin menang dan kita melupakan semua, lanjut dia.

Pria asal Jatingaleh Kota Semarang itu menyebut, pertunjukan wayang kulit bukan sekadar hiburan tetapi juga mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat. Selain seniman-seniman tradisional yang tampil, banyak pelaku UMKM berjualan di sekeliling lapangan.

Pagelaran wayang tidak hanya menghidupi seniman tapi menghidupi orang UMKM. Ada lebih dari 30 lebih UMKM (ikut berjualan). Ini nyata, jadi bukan pidato-pidato hebat, tetapi pendekatan budaya ini terjadi dari pemimpin yang akan datang, imbuh Cornelius yang juga Caleg DPR RI Dapil Jateng 1 dari Partai Gerindra.

Kemudian untuk seniman-seniman ini siapa yang menanggap kalau bukan kita? Kita mendatangkan artis-artis dari luar negeri, tapi kita lupa kita punya seniman-seniman Indonesia. Agar mereka yang mengabdi kepada seni kepada budaya, mesti hidup dengan layak jangan kemudian hanya menjadi tontonan tapi hidupnya tidak layak,, lugasnya.

Menurutnya, Prabowo juga memiliki komitmen kuat untuk mendukung pengembangan budaya tradisional. Bahkan, setelah mendapat pemberitahuan akan menggelar pagelaran wayang kulit semalam suntuk di Kota Semarang, Prabowo langsung setuju dan memberi dukungan.

Pak Prabowo punya komitmen menghidupkan budaya-budaya lokal di berbagai daerah untuk dianyam menjadi budaya nasional. Jadi tidak hanya Jawa tapi juga Manado, Batak, Ambon, Bali itu mesti dilestarikan, beber dia.

Cornelius juga menyampaikan pagelaran wayang kulit itu bukan semata untuk mendulang suara pada Pemilu 2024. Melainkan lebih untuk menjaga budaya bangsa agar tetap lestari sekaligus menumbuhkan ekonomi kerakyatan.

Pertanyaannya, apakah ada pengaruh terhadap elektabilitas? Ini bukan soal elektabilitas, tapi tentang integritas kita sebagai pemimpin. Kita menghidupkan mereka, kalau kita tinggalkan begitu aja, dengan hitungan angka-angka, mereka tertinggalkan. Jadi kita tidak mau adanya itu, jadi kita tidak mau menang angka-angka. Kita harus menang, menghitung orang-orang itu secara beradab, tegasnya.

Topik Menarik