AS Bakal Terus Serang Milisi Pro-Iran di Timur Tengah: Untuk Mengirim Pesan Tegas!

AS Bakal Terus Serang Milisi Pro-Iran di Timur Tengah: Untuk Mengirim Pesan Tegas!

Terkini | inews | Senin, 5 Februari 2024 - 03:09
share

WASHINGTON, iNews.id - Amerika Serikat (AS) akan melancarkan serangan lebih lanjut terhadap kelompok-kelompok milisi pro-Iran di Timur Tengah. Dalam bebrapa hari terakhir, AS melancarkan serangan udara ke Irak dan Suriah di samping juga ke Yaman.

Serangan tersebut ditujukan kepada Garda Revolusi Iran serta kelompok-kelompok milisi pendukungnya.

Serangan ke Yaman ditujukan kepada kelompok Houthi terkait serangan terhadap kapal-kapal dagang Israel serta kapal yang terkait dengan negara Yahudi itu. Kelompok Houthi menyerang kapal-kapal di Laut Merah sebagai bentuk solidaritas terhadap rakyat Palestina yang sedang berperang melawan agresi Israel.

Sementara itu serangan ke Irak dan Suriah pada Jumat (2/2/2023) ditujukan sebagai balas dendam atas gempuran drone ke pangkalan militer AS di Yordania yang menewaskan tiga tentara dan 40 melukai lainnya.

Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Jake Sullivan mengatakan, militer AS akan terus melakukan serangan lanjutan untuk memberikan pesan bahwa negaranya tak akan tinggal diam.

Kami akan melakukan serangan lanjutan serta tindakan tambahan untuk terus mengirimkan pesan yang tegas bahwa Amerika Serikat akan membalas begitu pasukan kami diserang, ketika rakyat kami terbunuh, kata Sullivan, di program Meet the Press stasiun televisi NBC, Minggu (4/2/2024).

Serangan terbaru militer AS dan Inggris ke Yaman berlangsung pada Sabtu (3/2/2024) malam, mengincar 36 sasaran di 13 lokasi.

AS menuduh lokasi-lokasi itu digunakan Houthi untuk menyerang kapal-kapal dagang di Laut Merah.

Dalam kesempatan terpisah Sullivan menegaskan, serangan terhadap kelompok milisi pro-Iran di Irak dan Suriah pada Jumat lalu hanya permulaan.

Apa yang terjadi pada hari Jumat adalah awal, bukan akhir, dari respons kami, akan ada lebih banyak langkah lagi, beberapa terlihat, beberapa mungkin tidak terlihat, kata Sullivan, di acara 'Face the Nation' CBS.

Topik Menarik