Latar Belakang Pertempuran Medan Area, Perjuangan Bersejarah Melawan Sekutu dan NICA

Latar Belakang Pertempuran Medan Area, Perjuangan Bersejarah Melawan Sekutu dan NICA

Terkini | inews | Selasa, 14 November 2023 - 21:12
share

JAKARTA, iNews.id Latar belakang pertempuran Medan Area penting untuk diketahui dan dimaknai sepenuh hati. Pasalnya, peristiwa ini menjadi salah satu sejarah penting perjuangan bangsa Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan.

Pertempuran Medan Area merupakan tragedi rakyat Indonesia yang berada di Sumatera Utara melawan Sekutu dan Nederlandsch Indische Civiele Administratie (NICA).

Peristiwa ini diawali kedatangan pasukan tentara sekutu Inggris di bawah pimpinan Jenderal T.E.D. Kelly yang diikuti NICA. Kedua pasukan berniat mengambil alih pemerintahan.

Hal itu memicu munculnya perlawanan rakyat di Kota Medan. Maka terjadilah konflik bersenjata yang kemudian dikenal sebagai Pertempuran Medan Area.

Berikut ini ulasan lengkap tentang Latar belakang pertempuran Medan Area, dikutip dari berbagai sumber, Selasa (14/11/2023).

Latar Belakang Pertempuran Medan Area

Pertempuran ini terjadi tidak lama setelah Hari Kemerdekaan Indonesia. Rakyat Medan baru mendengar kabar proklamasi kemerdekaan Indonesia sepuluh hari setelah teks tersebut dibacakan, seperti dikutip dari buku Cerita Perang Kemerdekaan Indonesia (2015).

Pertempuran berawal saat pendaratan Sekutu di kota Medan pada 9 Oktober 1945 di bawah pimpinan Brigadir Jenderal TED Kelly.

Ternyata, Sekutu diboncengi oleh pasukan Belanda yang saat itu memakai nama Netherland Indies Civil Administration (NICA). Belanda rupanya ingin kembali menguasai wilayah Indonesia yang dulu beratus-ratus tahun mereka duduki.

Awalnya, rakyat Medan, Sumatera Utara menyambut kedatangan dengan baik. Karena, mereka datang ke Indonesia untuk mengurus tawanan perang yang ditahan oleh Jepang.

Sehingga, mereka diperbolehkan tinggal di beberapa hotel yang ada di Medan. Namun rupanya, mereka diam-diam mempersiapkan untuk mengambil alih pemerintahan Indonesia.

Hingga suatu ketika, terjadi keributan di hotel yang ditinggali. Keributan berawal dari pemuda Indonesia yang memakai lencana merah putih direbut oleh Sekutu dan NICA. Tidak hanya itu, mereka juga menginjak-injak.

Akibat peristiwa perampasan dan penginjakan lencana merah putih tersebut, para pemuda Medan mulai menyerang gedung pemerintahan yang dikuasai tentara sekutu. Pertempuran ini pun akhirnya menjalar ke Berastagi dan Pematang Siantar.

Dalam peristiwa yang disebut Pertempuran Medan Area itu, pihak republik berhasil melumpuhkan hampir 100 orang serdadu Belanda. Hal ini membuat militer Belanda murka dan menetapkan sejumlah aturan.

Ditegaskan oleh Belanda bahwa rakyat Indonesia di Medan tidak boleh membawa senjata. Mereka yang masih membawa senjata diwajibkan menyerahkannya kepada pihak Belanda atau Sekutu.

Tentu saja, rakyat Medan tidak mematuhi aturan tersebut. Petrik Matanasi dalam Sejarah Pertempuran Medan Area menuliskan, tanggal 1 Desember 1945, Sekutu menetapkan beberapa garis batas di beberapa titik kota Medan.

Simbol pembatas ini adalah papan-papan yang di dalamnya terdapat tulisan Fixed Boundaries Medan Area. Penyebutan Medan Area sebagai nama pertempuran ini diklaim berawal dari papan tersebut.

Dampak Pertempuran Medan Area

Pertempuran Medan Area yang terjadi 13 Oktober 1945 hingga April 1945 membuat banyak korban berjatuhan.

Bahkan, terhitung ada 7 pemuda meninggal dunia, 7 orang pihak dari NICA meninggal dunia, dan 96 orang dari pihak NICA yang mengalami luka-luka.

Bukan hanya itu saja, melainkan beberapa kawasan di kota Medan juga telah hancur. Sebab, menjadi area pertempuran rakyat, pihak Sekutu, dan NICA.

Demikian ulasan tentang latar belakang pertempuran Medan Area yang perlu diketahui. Semoga bermanfaat!

Topik Menarik