Gara-Gara AI, Spesifikasi Ponsel 2026 Bisa Kembali Gunakan 4GB RAM

Gara-Gara AI, Spesifikasi Ponsel 2026 Bisa Kembali Gunakan 4GB RAM

Teknologi | okezone | Senin, 15 Desember 2025 - 18:17
share

JAKARTA – Tahun 2026 tampaknya bukan tahun yang baik untuk membeli ponsel baru, atau teknologi baru apa pun secara umum. Laporan menyebutkan bahwa ponsel akan menjadi lebih mahal karena inflasi RAM. Kini, laporan baru menunjukkan bahwa spesifikasi ponsel justru bisa mulai menurun akibat inflasi RAM.

Menurut informasi dari pembocor Lanzuk di Naver, yang dilansir Android Authority, lonjakan harga memori akan memaksa industri ponsel pintar menaikkan harga dan menurunkan spesifikasi mulai kuartal pertama 2026. Ponsel dengan RAM 16GB diperkirakan hampir menghilang, kecuali beberapa pengecualian langka. Jumlah model ponsel dengan RAM 12GB dilaporkan turun lebih dari 40, dengan semakin banyak produsen memilih model RAM 6GB dan 8GB sebagai varian dasar.

Bahkan untuk RAM 8GB, yang telah menjadi standar bagi ponsel kelas menengah, jumlah modelnya menurun lebih dari 50. Produsen ponsel tidak punya pilihan selain menurunkan spesifikasi menjadi varian RAM 4GB dan 6GB.

Akibatnya, ponsel pada 2026 diperkirakan tidak hanya lebih mahal, tetapi juga memiliki RAM lebih sedikit dibandingkan pendahulunya dari 2025.

 

Perlu dicatat bahwa meskipun penulis postingan Naver ini memiliki rekam jejak cukup baik, postingan tersebut tidak secara langsung menautkan ke sumber berkualitas tinggi. Namun, kesimpulannya selaras dengan situasi buruk yang telah terjadi di industri ponsel pintar secara keseluruhan.

Apa yang Menyebabkan Krisis RAM?

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, baru-baru ini terjadi peningkatan pesat dalam bidang AI. Bisnis dan perusahaan cepat mengadopsi teknologi baru ini, memicu permintaan akan kebutuhan server AI dan pusat data, yang pada gilirannya membutuhkan jumlah besar High-Bandwidth Memory (HBM) dan SSD perusahaan berkapasitas tinggi.

Peningkatan permintaan yang cepat ini, tanpa peningkatan pasokan yang proporsional (karena membangun fasilitas manufaktur membutuhkan waktu dan investasi besar), menyebabkan kenaikan harga. Beberapa perusahaan dengan dana besar siap membayar lebih untuk memenuhi kebutuhan mereka.

Untuk memenuhi permintaan pelanggan yang membayar lebih tinggi, produsen RAM mengalihkan jalur produksi dari DRAM konsumen (RAM pada ponsel) ke HBM. Akibatnya, pasokan DRAM menjadi terbatas, menyebabkan harga RAM meroket tanpa tanda-tanda penurunan. Situasi serupa juga terjadi pada memori flash NAND, yang memengaruhi penyimpanan internal ponsel.

 

Akibatnya, produsen ponsel berada dalam posisi sulit. Laporan menunjukkan bahwa mereka tidak punya pilihan selain menaikkan harga ponsel atau menurunkan spesifikasi perangkat baru. Dengan krisis yang semakin memburuk, tampaknya keduanya akan terjadi sekaligus. Krisis ini memengaruhi semua produk yang menggunakan RAM dan penyimpanan, sehingga 2026 bisa menjadi tahun di mana teknologi konsumen menjadi lebih buruk namun lebih mahal.

Topik Menarik