Anak Usia 13-16 Tahun Dibatasi Pakai Medsos Mulai Tahun Depan, Ini Dampaknya
JAKARTA, iNews.id - Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) akan menerapkan pembatasan akses media sosial untuk anak berusia 13-16 tahun. Aturan bakal dimulai pada Maret 2026
Pemerintah berencana membatasi penggunaan media sosial untuk anak 13-16 tahun tergantung dari risiko masing-masing platform. Meski menjadi sorotan, namun larangan penggunaan media sosial bagi remaja ini justru bisa membuka ruang bagi mereka untuk menjalani hidup yang lebih seimbang, sehat, dan berkualitas.
Di tengah dunia serba digital dan maraknya penggunaan media sosial di kalangan remaja, membuat tidak sedikit dari mereka tumbuh dengan tekanan untuk selalu online, membandingkan diri dengan orang lain, dan mengejar validasi dari layar handphone. Ketika akses media sosial dibatasi, ritme hidup remaja pun ikut berubah, dan tanpa disadari membawa banyak manfaat, di antaranya:
1. Lebih Fokus
Dilansir dari American Psychological Association, tanpa media sosial remaja punya lebih banyak waktu dan energi untuk berinteraksi secara langsung. Mengobrol dengan teman, bercanda di sekolah, atau sebatas nongkrong tanpa gangguan notifikasi membantu mereka beradaptasi secara sosial.
Interaksi tatap muka juga melatih empati, kepekaan emosi, dan kemampuan membaca ekspresi orang lain, di mana hal ini sulit diasah jika sebagian besar hubungan terjadi secara digital.
2. Kesehatan Mental Lebih Terjaga
Media sosial sering menjadi tempat perbandingan mulai soal penampilan, popularitas, hingga pencapaian hidup. Bagi remaja yang masih mencari jati diri, paparan ini bisa memicu rasa tidak percaya diri dan kecemasan.
Tidak aktif di media sosial, remaja terbebas dari tekanan untuk terlihat “sempurna”. Mereka bisa fokus mengenal diri sendiri, tanpa harus terus mengukur nilai diri dari likes, komentar, atau jumlah pengikut.
3. Tidur Lebih Berkualitas
Salah satu manfaat paling terasa dari larangan media sosial adalah pola tidur yang lebih sehat. Tanpa kebiasaan scrolling hingga larut malam, remaja cenderung tidur lebih awal dan bangun dengan kondisi fisik yang lebih segar.
Apalagi tidur yang cukup berperan penting dalam konsentrasi belajar, kestabilan emosi, dan perkembangan otak yang sangat krusial di masa remaja.
4. Lebih Produktif dan Kreatif
Ketika waktu layar berkurang, remaja terdorong mencari aktivitas lain untuk mengisi hari. Mulai dari olahraga, membaca, menggambar, bermain musik, hingga mencoba hobi baru yang sebelumnya terabaikan.
Tanpa distraksi media sosial, fokus remaja terhadap tugas sekolah juga akan meningkat.
5. Hubungan Keluarga Lebih Dekat
Larangan media sosial bisa menjadi momentum untuk memperkuat hubungan di rumah. Kedekatan ini memberi rasa aman dan dukungan emosional yang penting bagi remaja, terutama di masa pertumbuhan.
Dikatahui aturan pembatasan anak menggunakan. media sosial sudah diberlakukan di sejumlah negara. Bahkan, Australia dengan tegas melarang anak di bawah usia 16 tahun memiliki akun media sosial.

