Yasuke, Sosok Samurai Langka dari Afrika

Yasuke, Sosok Samurai Langka dari Afrika

Teknologi | sindonews | Jum'at, 29 Maret 2024 - 13:19
share

Samurai identik dengan Jepang kuno.Namun, ternyata ada seorang Samurai berkulit hitam dari Afrika yang eksis.

Dilansir dari Ancient Origins, Jumat (29/3/2024). Kisah Samurai langka dari Afrika mewarnai sejarah warisan budaya Jepang.Penyematan status Samurai biasanya berasal dari para penguasa saat itu.

Contohnya, ada orang non-Jepang yang menjadi samurai seperti seorang pelaut Inggris William Adams (1564-1620) yang datang ke Jepang pada 1600 dan mampu naik pangkat hingga akhirnya menjadi seorang Samurai.

Khusus Samurai dari Afrika, kisahnya dimulai saat seorang pemuda berkulit hitam ditahbiskan menjadi Samurai oleh Daimyo Oda Nobunaga Jepang (1534-1582) setelah mengambil peran sebagai pengawalnya. Yasuke dibawa ke Jepang pada 1579 oleh misionaris Jesuit dan mendapat perhatian serta minat dari bangsawan Jepang.

Menurut salah satu sumber, Yasuke mungkin seorang anggota Makua dari Mozambik. Ada juga yang mengatakan bahwa dia berasal dari Angola atau Ethiopia serta rumor budak kelahiran Eropa dari Portugal.

Kisah Yasuke pertama kali muncul pada 1579 sebagai pelayan misionaris Jesuit Alessandro Valignano yang datang ke Jepang untuk mengunjungi misi yang telah didirikan di sana. Dari situlah kemungkinan Yasuke bekerja sebagai budak.

Kulit Yasuke hitam berperawakan besar memiliki daya tarik tersendiri. Penampilannya membuat penasaran penduduk asli Jepang dan banyak yang datang menemuinya di gereja yang dibangun oleh para Jesuit di Kyoto. Kegaduhan tersebut membuat Daimyo Nobunaga bertemu dengan Yasuke.

Nobunaga meminta Yasuke untuk menggosok kulitnya karena pada awalnya ia menganggap itu tinta yang menutupi kulitnya. Meski begitu Nobunaga terkesan dengan tinggi badan Yasuke. Ia tercatat memiliki tinggi lebih dari 1,82 meter hingga 1, 96 meter. Padahal di era tersebut rata-rata pria Jepang tingginya mendekati 5 kaki 1,52 meter.

Nobunaga segera menjadikan Yasuke sebagai punggawa dan pengawalnya. Yasuke akhirnya diangkat menjadi samurai pada tahun 1581 dan ditempatkan di Kastil Azuchi Nobunaga. Nobunaga kerap mengundang Yasuke untuk makan di mejanya, perlakuan ini termasuk hak istimewa yang tidak biasa bahkan bagi seorang Samurai. Yasuke juga membawa pedang Daimyo dengan katananya sendiri.

Setelah kematian Nobunaga, Yasuke melarikan diri kembali ke kastil Azuchi dan melayani putra Nobunaga, Odo Nobutada. Siapa sangka putranya juga bunuh diri setelah menderita kekalahan di tangan Mitsuhide.

Mitsuhide menganggap Yasuke sebagai binatang buas dan bukan samurai sejati. Yasuke menawarkan pedangnya kepada Mitsuhide mengikuti kebiasaan Barat. Berkat penolakan inilah Yasuke kembali melayani Valignano dan segera kembali ke kehidupan lamanya. Meski begitu para Jesuit senang melihat dia selamat dan berterima kasih kepada Tuhan atas kepulangannya.

Hubungan Afrika-Jepang

Hanya ada sedikit bukti yang tidak dapat disangkal mengenai kehadiran orang Afrika di Jepang sebelum Yasuke. Sebuah pepatah Jepang yang mengatakan, Agar seorang Samurai menjadi berani, dia harus memiliki sedikit darah hitam. Tentu saja belum dapat dipastikan apakah ini merujuk pada orang berkulit gelap atau memiliki arti lain dari kata hitam.

Dalam sejarah Jepang, ada tokoh lain yang dianggap oleh sebagian orang sebagai keturunan Afrika, yaitu Sakanouye No Tamuramaro. Ia seorang pejuang yang hidup pada era Heian (794-1185 M) sekitar tahun 758 hingga 811 dan merupakan penjaga istana Kaisar Kammu (memerintah tahun 781-806). Dia ditempatkan di komando pasukan yang dikirim kaisar untuk melawan Ainu. Prajurit ini konon memiliki "kulit hitam.

Bukti mengenai keberadaan orang Afrika di Jepang kuno ini tidak dapat dipastikan, namun hal ini mengungkapkan bahwa sejarah kontak antara Jepang dan seluruh dunia mungkin lebih kompleks dari yang diperkirakan sebelumnya.

MG/Maulana Kusumadewa Iskandar

Topik Menarik