Antropolog Minta Penemuan Kerangka Raksasa di Ekuador Dikaji Ulang

Antropolog Minta Penemuan Kerangka Raksasa di Ekuador Dikaji Ulang

Teknologi | sindonews | Minggu, 24 Maret 2024 - 12:36
share

Meskipun teori konspirasi tentang " ras raksasa yang telah lama hilang" masih beredar di abad ke-21, klaim penemuan kerangka humanoid raksasa di Ekuador baru-baru ini perlu dikaji ulang.

Seperti dilansir dari IFL Science, Minggu (24/3/2024), antropolog Nicholas Landol dalam studinya menemukan bahwa perkiraan tinggi badan individu dari "raksasa Julcuy" yang digali pada tahun 2019 terlalu berlebihan.

Sisa-sisa kerangka ditemukan oleh ahli geologi Theofilos Toulkeridis dan arkeolog Florencio Delgado di dekat desa Julcuy di provinsi Manab, Ekuador. Diperkirakan individu tersebut hidup antara tahun 1200 hingga 1600 M.

Hanya beberapa bagian tulang yang ditemukan, termasuk ulna kiri, radius kiri, kedua humeri, kedua tulang paha, dan bagian tulang kaki bagian bawah yang terfragmentasi.

Serial dokumenter Code of the Wild menayangkan episode berjudul "Lost Race of Giants" yang menampilkan wawancara dengan Delgado dan Toulkeridis.

Tinggi individu diperkirakan mencapai 2,1 meter (7 kaki) saat masih hidup, angka yang tidak biasa untuk periode 5.000 tahun lalu.

Film dokumenter tersebut juga mewawancarai masyarakat Pribumi Sarasaca tentang tradisi lisan mereka tentang raksasa kanibal.

Landol mempertanyakan metode pengukuran tulang yang digunakan, yang hanya melibatkan pita pengukur.

Teknik ini dapat menghasilkan kesalahan karena proses taphonomic (penguraian) yang terjadi pada jenazah.

Film dokumenter menunjukkan grafik yang menunjukkan panjang tulang paha hampir 61 sentimeter (24 inci), jauh lebih panjang dari rata-rata tulang paha pria.

Namun, pengukuran ini tidak pernah dilakukan dan tampaknya hanya asumsi berdasarkan perkiraan tinggi individu.

Topik Menarik