Fakta Cairan Kalajengking dan Khasiat yang Membuatnya Jadi Mahal

Fakta Cairan Kalajengking dan Khasiat yang Membuatnya Jadi Mahal

Teknologi | sindonews | Rabu, 28 Februari 2024 - 17:50
share

Fakta cairan kalajengking yang membuatnya jadi mahal dan cara mengambil racun tersebut dari kalajengking . Selengkapnya berikut ulasannya.

BACA JUGA - 6 Cairan Paling Berbahaya di Dunia yang Mampu Membunuh Tanpa Tinggalkan Jejak

Kalajengking merupakan hewan beruas delapan karnivora dengan makanan utamanya adalah serangga. Kalajengking berbagai jenis serangga, laba-laba, dan kadal. Mereka juga memakan binatang yang berukuran kecil, contohnya seperti tikus. Inilah beberapa penjelasan singkat tentang makanan dari kalajengking.

Oleh karena itu, selalu perhatikan jenis serangga yang akan dijadikan pakan kalajengking. Jangan lupa untuk membersihkan sisa-sisa serangga yang tak habis dimakan oleh kalajengking untuk menghindari datangnya semut yang dapat melukai kalajengking.

Melansir dari Business Insider, satu tetes racun kalajengking dibanderol dengan harga yang fantastis, yaitu USD130. Ya, benar. Animalovers tidak salah membaca. Hanya 1 droplets atau 1 tetes, bukan menggunakan satuan pengukuran cairan yang lain.

20 dari 25 kalajengking yang tersebar di dunia memiliki racun yang berbahaya. Sengatan dari spesies berbahaya dapat menyebabkan kelumpuhan, kejang yang parah, ketidakteraturan detak jantung, kesulitan bernapas, dan bahkan kematian. Penawar racun biasanya tersedia di daerah di mana kalajengking berbahaya hidup.

Sejauh ini, beberapa kandungan yang telah ditemukan dalam racun kalajengking adalah chlorotoxin, scorpion, dan gliotoxin. Ketiganya merupakan racun yang sangat mematikan dalam dosis tertentu, tetapi secara bersamaan mempunyai manfaat dalam dunia medis.

Chlorotoxin misalnya. Ukuran molekul zat ini diklaim dapat mengikat sel kanker tertentu yang ada di tulang belakang dan otak sehingga deteksi dini akan lebih mudah dilakukan.

Peneliti juga menemukan bahwa Scorpine dapat digunakan untuk menghilangkan zat ‘malaria’ pada nyamuk. Penelitian pun tetap dilanjutkan seiring banyak temuan bermanfaat akan racun yang satu ini.

Beberapa kalajengking memang dibudidayakan untuk diambil racunnya. Prosedur pengambilan racun kalajengking tidak boleh dilakukan secara sembarangan atau asal-asalan.

Tidak ada batasan usia yang menyebutkan kapan kalajengking dapat diambil racunnya. Pengambilan racun dilakukan dengan merangsang abdomen kalajengking atau memberikan kejutan listrik pada ekornya. Itupun racun yang dikeluarkan sangat sedikit.

Waktu pengambilan racun juga tidak bisa dilakukan dengan serampangan. Harus ada jeda setelah mengambil racun pada satu ekor kalajengking.

Karena jika dipaksakan, ini sama saja dengan membunuh kalajengking secara perlahan. Idealnya, satu ekor kalajengking bisa diambil racunnya sebanyak 2-3 kali dalam seminggu dengan asupan nutrisi yang berkualitas.

Di beberapa negara, telah ditemukan cara pengambilan racun kalajengking yang lebih aman, efektif, dan efisien menggunakan sebuah robot otomatis, yang merupakan robot ringan dan portable yang dapat digunakan baik di dalam lab atau di lapangan sekalipun.

Apabila belum berpengalaman, disarankan untuk tidak secara asal mengambil atau mengekstrak racun kalajengking tanpa pengawasan.

Itulah tadi ulasan lengkap tentang makanan kalajengking, racun kalajengkin, hingga cara mengekstrak racun kalajengking. Jangan mengambil racun kalajengking dengan alasan coba-coba atau tanpa persiapan yang baik, karena tindakan tersebut sangat berisiko.

Topik Menarik