32.500 Ton Gula Impor Banjiri Pasar, Harga Rp11.500/Kg

32.500 Ton Gula Impor Banjiri Pasar, Harga Rp11.500/Kg

Teknologi | BuddyKu | Minggu, 2 April 2023 - 08:59
share

JAKARTA - Gula Kristal Putih (GKP) impor sebanyak 32.500 ton telah tiba di Pelabuhan Peti Kemas Tanjung Priok, Jakarta, Sabtu, 1 Maret 2023.

Hal tersebut sudah dipastikan oleh Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi saat meninjau pembukaan palka kapal.

RI Bakal Kebanjiran 107.500 Ton Gula Impor di Akhir Maret 2023

Adapun jumlah tersebut merupakan bagian dari total 107.900 ton penugasan pemerintah periode 2023 sebelum Lebaran.

"Badan Pangan Nasional memastikan kedatangan Gula Kristal Putih (GKP) untuk penuhi kebutuhan stok gula pada HBKN Ramadan dan Idulfitri," ujar Arief.

Arief menuturkan pengadaan gula dilakukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang biasanya mengalami peningkatan permintaan (demand) pada momentum HBKN, sementara musim giling tebu baru akan mulai sekitar bulan Mei.

Siap-Siap, 1,9 Juta Ton Gula Impor Bakal Banjiri Indonesia

Sehingga ketersediaan gula masih harus ditopang dari luar untuk menjaga harga di pasaran bisa tetap berjalan sesuai dengan Perbadan 11 Tahun 2022 tentang Harga Acuan Pembelian Di Tingkat Produsen Dan Harga Acuan Penjualan Di Tingkat Konsumen (HAP) untuk Komoditas Gula Konsumsi sebesar Rp13.500/kg.

Berdasarkan perhitungan Neraca Komoditas Pangan Tahun 2023 dari kebutuhan nasional 3,4 juta ton, diperkirakan produksi nasional mencapai 2,6 juta ton, sementara masih terdapat carry over dari tahun 2022 sebesar 1,1 juta ton sehingga masih diperlukan pengadaan 900 ribu ton agar di akhir tahun masih terdapat stok 1,2 juta ton, dan kebutuhan gula pada momentum HBKN dapat terpenuhi dengan cukup.

"Pengadaan dari luar ini hanya untuk mengamankan stok gula untuk memenuhi kebutuhan dalam rangka stabilisasi pasokan dan harga khususnya saat Ramadan dan Idulfitri. Sesuai dengan kesepakatan Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) dan Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas) tingkat Menteri pada Januari lalu," jelas Arief.

Dia menambahkan, langkah ini juga sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar Kementerian/Lembaga secara detail menghitung dan memastikan stok pangan untuk masyarakat.

Dalam hal ini, Arief juga menekankan bahwa pengadaan harus memprioritaskan produksi dalam negeri. Untuk itu, Bapanas juga meminta permohonan penugasan Menteri BUMN kepada ID FOOD untuk menyerap gula petani.

Dia menyebut harga kesepakatan terakhir sebesar Rp11.500/kg, namun ia mengatakan akan melakukan reviu bersama asosiasi petani tebu rakyat sebagai adjustment guna mendapatkan harga yang tepat.

"Karena perintah Bapak Presiden Jokowi harga itu harus wajar di tingkat petani, penggiling, dan konsumen. BUMN sebagai offtaker dari produksi petani dan peternak," imbuhnya.

Selaras dengan hal tersebut Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Budi Santoso menegaskan importasi pangan dilakukan hanya untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri serta stabilisasi pasokan dan harga pangan.

"Karena memang kebutuhan nasional, dan itu dasarnya dari rakortas sesuai neraca komoditas maka diputuskan impor, kalau surplus ya kita ekspor," ujarnya.

Direktur Utama Holding Pangan ID FOOD Frans Marganda Tambunan mengatakan kedatangan GKP ini akan secara bertahap sampai Mei 2023.

Realisasi penugasan gula ini diharapkan dapat menjaga harga gula sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah, target kami sebelum HBKN 2023 selesai, akan ada kedatangan lagi GKP sekitar 40.000 ton, jelasnya.

Lebih lanjut Frans menyebut bahwa rencana realisasi penugasan pengadaan gula tahun 2023 ini akan masuk melalui beberapa titik wilayah kedatangan, yakni Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta, Tanjung Perak dan Medan.

Topik Menarik