Perusahaan Pemilik TikTok Buat Smartphone AI Agentic Pertama, Prototipe Langsung Terjual Habis
JAKARTA – ByteDance, raksasa teknologi China pemilik TikTok, meluncurkan smartphone bertenaga AI agentic pertamanya. Perangkat yang dikembangkan bersama produsen ponsel ZTE ini mampu mengoperasikan telepon layaknya manusia dan dimaksudkan untuk menunjukkan masa depan komputasi mobile otonom.
Pada Senin (8/12/2025), perusahaan yang berbasis di Beijing ini meluncurkan pratinjau teknis dari Doubao Mobile Assistant. Dalam unggahan resmi yang dibagikan melalui saluran WeChat pada hari yang sama, ByteDance menjelaskan bahwa asisten tersebut merupakan hasil dari “kolaborasi tingkat sistem operasi antara Doubao (model AI) milik ByteDance dan produsen ponsel ZTE.”
Integrasi mendalam ini, menurut mereka, memberikan pengguna interaksi yang lebih mudah dan kemampuan yang lebih baik.
Fitur-fitur yang ditampilkan dalam presentasi video sangat mengesankan: asisten dapat menceritakan kisah berdasarkan gambar, menghapus orang dari foto, memindai berbagai platform ritel untuk menemukan harga terendah untuk barang tertentu, dan menyelesaikan transaksi setelah pengguna memberikan otorisasi.
Selain itu, sistem ini dapat mengelola tugas penjadwalan seperti memesan meja restoran dan mengatur transportasi, bahkan memperbarui daftar putar dengan rilis podcast terbaru. Yang perlu diperhatikan, setiap layanan ini dapat dijalankan dengan instruksi suara sederhana, demikian dilansir Gizmochina.
Perangkat Prototipe Prototipe ponsel yang dinamakan Nubia M153 ini diluncurkan secara terbatas dengan harga 3.499 yuan (sekitar Rp8,2 juta). Ponsel ini memiliki layar besar 6,78 inci, chip Qualcomm Snapdragon 8 Elite Gen 5 yang andal, dan unit kamera belakang dengan tiga lensa 50 megapiksel.
Untuk mengakses asisten secara instan, pengguna perlu menekan tombol AI khusus yang terletak di tepi ponsel.
Perangkat ini laris manis; batch awal terdiri atas sekitar 30.000 unit yang dirancang terutama untuk menguji kinerjanya di dunia nyata, dan semuanya terjual habis.
Keterbatasan yang Diakui Kedua perusahaan secara terbuka mengakui bahwa sistem operasi ponsel, terutama kemampuan fotografinya, “tidak dapat menjamin kelengkapan fungsional produk seluler yang matang” dan mungkin tidak sesuai dengan kinerja perangkat premium pada umumnya.
Mereka berencana mengatasi hal ini dengan menjamin jadwal perbaikan rutin serta meluncurkan versi perangkat lunak baru setiap dua minggu hingga akhir Maret 2026.
Kontroversi Namun, tak lama setelah diluncurkan, ponsel tersebut menghadapi penolakan nasional dari aplikasi-aplikasi besar China. Beberapa platform dengan penggunaan tinggi memblokir atau membatasi asisten Doubao dengan alasan kekhawatiran tentang keadilan, akses data, dan kemampuan perangkat mengontrol aplikasi di tingkat sistem operasi.
Hal ini mencerminkan meningkatnya kekhawatiran industri tentang AI agen yang melakukan tindakan di berbagai aplikasi tanpa izin API tradisional, sebuah isu yang menarik perhatian luas dalam pemberitaan sebelumnya.
ByteDance dan ZTE kini bersama-sama mengembangkan ponsel pintar generasi kedua dengan rencana peluncuran pada akhir 2026. Versi mendatang ini dilaporkan lebih matang baik dari segi perangkat keras maupun integrasi AI. Pergeseran ke pengembangan generasi berikutnya telah menyebabkan penghentian produksi prototipe saat ini.





