2 Pendiri Instagram Luncurkan Aplikasi Artifact Berteknologi AI

2 Pendiri Instagram Luncurkan Aplikasi Artifact Berteknologi AI

Teknologi | BuddyKu | Kamis, 2 Februari 2023 - 09:55
share

JAKARTA Kevin Systrom dan Mike Krieger yang merupakan pendiri Instagram , siap kenalkan aplikasi sosial baru dengan teknologi AI yang bernama Artifact.

Sebagai informasi, machine learning adalah ilmu pengembangan algoritme dan model secara statistik yang digunakan sistem komputer untuk menjalankan tugas tanpa instruksi eksplisit, dan mengandalkan pola serta inferensi sebagai gantinya.

Sistem komputer yang menggunakan algoritme machine learning, ditujukan untuk memproses data historis berjumlah banyak dan mengidentifikasi pola data.

Hal tersebut juga memungkinkannya untuk memproses data historis berjumlah besar, dan mengidentifikasi pola data. Hal itu memungkinkan untuk memprediksi hasil yang lebih akurat dari set data input yang diberikan.

Seperti ketika ilmuwan melatih aplikasi medis untuk mendiagnosis kanker dari gambar sinar X, dengan cara menyimpan jutaan gambar yang dipindah dan diagnosis yang sesuai.

Mengenai nama \'Artifact\' sendiri, hal itu karena aplikasi tersebut akan mempelajari berita yang ingin kamu konsumsi, dan memperbarui feed kamu dengan artikel yang menurutnya akan disukai.

Aplikasi tersebut terdengar seperti algoritma TikTok yang digabungkan ke dalam Apple News atau Google News, namun Artifact memiliki aspek sosial.

Perusahaan tersebut mengatakan, bahwa kamu bisa mengikuti pengguna lain di aplikasi, untuk melihat berita yang mereka bagikan. Selain itu, kamu juga bisa mengomentari atau melakukan percakapan pribadi tentang cerita tersebut dengan pengguna lainnya.

Kevin Systrom mengatakan, bahwa Machine learning merupakan salah satu hal utama yang diperlukan untuk aplikasi. Karena menurutnya Machine learning sangat berguna untuk pengguna.

"Selama bertahun-tahun, yang saya lihat adalah bahwa setiap kali kami menggunakan Machine learning untuk meningkatkan pengalaman konsumen, semuanya menjadi sangat baik dengan sangat cepat," jelas Systrom seperti yang dikutip dari bgr.

Lebih lanjut Systrom mengatakan, bahwa dia melihat perubahan tersebut dan memprediksi bahwa Machine learning merupakan masa depan media sosial.

Adapun alasan mengapa pendiri Instagram masih mengerjakan aplikasi, setelah menghasilkan hampir USD 1 miliar dari penjualan Instagram. Mengenai hal itu, Systrom mengatakan, bahwa pada dasarnya pihaknya tidak menyukai bangunan.

"Tidak ada tempat lain di dunia yang kami lebih suka menghabiskan waktu selain menulis kode dan membuat produk yang disukai orang. Saya hanya menyukainya, Saya pikir Machine learning tidak dapat disangkal merupakan hal paling keren untuk dikerjakan saat ini," ucapnya.

Namun, tidak hanya sekadar karena, tapi karena ketika Systrom tahu bahwa kamu tertarik pada topik tertentu, dan benar-benar membuatmu tertarik.

(wbs)

Topik Menarik