Ibu Ini Beri Pelajaran Anaknya yang Kecanduan Game, Paksa Main 16 Jam Sehari sampai Kapok

Ibu Ini Beri Pelajaran Anaknya yang Kecanduan Game, Paksa Main 16 Jam Sehari sampai Kapok

Teknologi | BuddyKu | Selasa, 6 Desember 2022 - 15:12
share

BEIJING, iNews.id - Orang tua di Wuhan, China, punya cara jitu untuk mengobati putranya dari kecanduan bermain game online. Pengalaman itu bagikan sang ibu, Yang, di akun Weibo pada 22 November lalu hingga menjadi viral.

Dia mengisahkan, putranya siswa kelas 3 SD berusia 8 tahun, sengaja tak mengikuti pelajaran sekolah untuk bermain game.

Saat semua anak berada di kelas, putra saya berusia 8 tahun, yang saat ini duduk di kelas 3, tidak belajar online hari ini karena menghabiskan banyak waktu untuk bermain game, katanya, seperti dilaporkan kembali Superpixel.

Yang sudah mengomunikasikan rencananya kepada guru sekolah, yakni memberikan waktu kepada putranya khusus untuk bermain game. Oleh karena itu putranya tak akan mengikuti sekolah untuk beberapa hari karena fokus bermain.

Bocah itu pun senang karena diberi waktu leluasa untuk bermain dan yang tak kalah penting terhindar dari sekolah. Namun ada syarat dari orang tua yang harus dipenuhinya. Dia harus bermain game selama 16 jam sehari, makan rutin tiga kali, dan tidak boleh menunggu jika melewatkan waktu makan.

Selain itu, Yang juga mengharuskan putranya membuat resume dan mengevaluasi secara tertulis game yang dimainkan dua hari sekali, yakni siang dan malam.

Yang menetapkan tanggal 22 November sebagai hari pertama putranya memulai hari-hari bermain game.

Setiap hari Yang membagikan foto di akun Weibo yang mendapat respons langsung dari netizen. Hari pertama dan kedua berjalan lancar, putranya tampak menikmati permainannya serta mengerjakan tugas membuat resume. Bukan hanya itu, bocah tersebut semakin percaya diri dan merasa kemampuannya terus meningkat.

Pada hari ketiga, Yang mendapat masukan dari netizen untuk bekerja sama dengan gamer profesional untuk mengalahkan putranya.

Jika kamu menang, teruslah bermain. Kalau kalah, rangkum prosesnya. Untuk setiap kekalahan, tambahkan 100 kata, kata Yang kepada putranya.

Di satu sisi Yang menyemangati putranya karena berkali-kali kalah melawan gamer profesional. Tentu saja, lawannya adalah orang dewasa dan berpengalaman.

Sejak hari ketiga itu, sang bocah menjadi berubah. Tampaknya dia tersadar bahwa di atas langit ada langit. Bukan hanya itu, bebannya menjadi bertambah karena harus membuat catatan evaluasi dengan jumlah kata lebih banyak.

Yang mengatakan, putranya mulai emosi setelah harus membuat evaluasi ketiga terdiri atas 600 kata. Dia pun benar-benar kehilangan minat dan menjadi malas karena terus menerus kalah. Pada satu kesempatan putranya menyerah, namun Yang melarang dia untuk menyerah. Sekali menyepakati aturan tak ada alasan untuk mundur.

Yang mengaku tidak tahu apakah metode tersebut berhasil atau tidak, tapi dia ingin menberi pelajaran kepada putranya bahwa sesuatu yang disukai sekalipun tidak mudah untuk dilewati.

Akhirnya bocah tersebut menyerah dan kembali mengikuti sekolah yang masih digelar online pada hari keenam. Bukan hanya itu, dia berjanji akan mengejar semua PR yang tertinggal selama hari-hari bolosnya. Menurut Yang, putranya tersadar bermain game dan belajar tidak saling bertentangan. Belajar dengan baik sambil tetap bermain game dengan memperhatikan waktu dan kewajiban.

Topik Menarik