Pasangan Lansia di Salawu Tasikmalaya Ini Tetap Produktif, Isi Waktu dengan Membuat Anyaman Bambu

Pasangan Lansia di Salawu Tasikmalaya Ini Tetap Produktif, Isi Waktu dengan Membuat Anyaman Bambu

Terkini | tasikmalaya.inews.id | Sabtu, 4 Mei 2024 - 10:51
share

TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id - Pasangan suami istri lanjut usia (lansia), Ropik (54) dan Mimin (59) warga Kampung Babakan, Desa Tenjowaringin, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya, masih produktif dalam berbagai kegiatan yang menghasilkan pundi-pundi rupiah.

Diusianya yang tak muda lagi, Ropik (65) dan Mimin (59), masih menekuni pekerjaannya sebagai perajin anyaman bambu.

Ropik bersama istrinya terus mengisi waktu tuanya membuat anyaman bilik bambu. Kegiatan ini ia tekuni bersama istrinya sejak tahun 1985 hingga saat ini.

"Hasil menganyam, biasanya pembeli datang ke sini. Kadang juga ada pesanan toko matrial bahan bangunan," kata Opik ketika ditemui iNewsTasikmalya.id di rumahnya, Sabtu (4/5/2024).

Untuk harga bilik anyamannya, kata Ropik, dipatok per satu meter dan tentunya lebih murah dari yang dijual di toko bahan bangunan.

"Ya di sini kita jual satu meternya Rp7 ribu, kalau di toko bahan bangunan atau matrial itu harganya Rp12 ribu per meternya," ucap Ropik.

Mengenai bahan baku, tutur Ropik, untuk anyaman bambu ini menggunakan matrial bambu jenis khusus agar proses pengiratan bambu menjadi lembaran tipis dan lebih mudah.

"Ya harus menggunakan bambu dengan tekstur tertentu. Biasanya untuk membuat anyaman bambu menggunakan jenis bambu tali (bambu apus)," bebernya.

Denhan dibantu istrinya, Ropik bisa menghasilkan satu lembar anyaman bambu per hari. Itu ia lakukan dari mulai proses pembelahan bambu hingga ukuran kecil.

"Dari mulai membelah bambu kemudian dilanjutkan proses mengirat bambu jadi lembaran tipis dan dilanjutkan dengan proses menganyam hingga jadi bilik bambu memakan waktu satu hari kerja," pungkasnya.

Topik Menarik