Dentista Queena Arfiyanti Putri Pelajar Madiun Dapat Beasiswa Langka ke Jepang, Inilah Kisahnya!

Dentista Queena Arfiyanti Putri Pelajar Madiun Dapat Beasiswa Langka ke Jepang, Inilah Kisahnya!

Berita Utama | sragen.inews.id | Kamis, 9 Mei 2024 - 08:40
share

MADIUN, iNewsSragen.id - Dentista Queena Arfiyanti Putri, seorang pelajar kelas 8 SMPN 1 Kota Madiun, meraih kesempatan langka untuk menjelajahi Jepang tanpa biaya melalui beasiswa Maesa Homestay Program 2024.

Beasiswa ini diberikan oleh sebuah perusahaan yang berkantor induk di Ponorogo sebagai bagian dari program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR). Program beasiswa ini menawarkan kesempatan kepada pelajar untuk belajar dan merasakan budaya Jepang secara langsung.

Dentista bukanlah satu-satunya penerima beasiswa ini, ada empat pelajar lain yang juga mendapatkan kesempatan serupa.

Meski keberangkatan Dentista ke Jepang masih beberapa minggu lagi, dia sudah sibuk mempersiapkan segala hal, mulai dari mengurus paspor dan visa, hingga mempersiapkan bakat yang akan ditampilkan selama di Jepang.

Dentista dan para penerima beasiswa lainnya akan tinggal bersama keluarga asuh yang ditunjuk oleh panitia beasiswa, memungkinkan mereka merasakan kehidupan sehari-hari di Jepang.

Selama di Jepang, Dentista akan mengunjungi berbagai tempat menarik, termasuk pusat industri pertanian dan situs bersejarah. Selain itu, dia juga akan merasakan kegiatan di sekolah Jepang dan akan berbagi kebudayaan Indonesia dengan menampilkan seni tari.

Dentista bersiap untuk pengalaman pertama tinggal di luar negeri tanpa didampingi orang tua, dan dia sangat antusias untuk menjelajahi berbagai tempat menarik serta kegiatan di sekolah Jepang.

 

Beasiswa ini tidak hanya memberikan kesempatan untuk berwisata, tetapi juga untuk kegiatan edukasi. Dentista akan mengunjungi pusat industri pertanian di Abe Farm Agricultural dan tempat wisata budaya dan sejarah seperti kuil Hiraizumi.

Dia juga berkesempatan merasakan kehidupan pendidikan di sekolah di Kota Matsushima dan Kota Ishinomaki.

Selama di Jepang, penerima beasiswa tidak diperbolehkan membawa uang saku, karena dapat melanggar budaya setempat.

Ayah Dentista, Kus Ariwijayanti, menyatakan bahwa program beasiswa ini sudah berjalan dua kali sebelum dihentikan karena pandemi Covid-19.

Tahun ini, program kembali berjalan, memberikan kesempatan kepada pelajar berbakat untuk menjelajahi Jepang. Selain prestasi akademik, proses seleksi beasiswa ini juga menilai aspek minat dan bakat, public speaking, dan prestasi-prestasi lainnya.

 

Dentista dikenal memiliki segudang prestasi di bidang matematika, sains, dan Bahasa Inggris, yang menjadikannya kandidat kuat dalam kompetisi beasiswa ini.

Dentista dan teman-temannya siap menjalani petualangan tak terlupakan di Negeri Sakura, dengan harapan mendapatkan pengalaman berharga yang akan membantu mereka tumbuh dan berkembang di masa depan.

Topik Menarik