Arab Saudi Kirim Sinyal Bahaya untuk Patrick Kluivert dan Timnas Indonesia
Arab Saudi mengirimkan sinyal bahaya yang tak bisa diabaikan untuk Timnas Indonesia setelah menunjukkan peningkatan penampilan dalam laga uji coba FIFA Matchday. Kemenangan tipis 2-1 atas Makedonia Utara pada Kamis (4/9/2025), bukan sekadar hasil akhir, melainkan cerminan dari persiapan matang mereka menjelang Babak 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
Arab Saudi, yang dijuluki Green Falcons, sempat tertinggal lebih dulu oleh gol Aleksandar Trajkovski di menit ke-50. Namun, mereka berhasil bangkit dengan cepat. Feras Albrikan menyamakan kedudukan di menit ke-45, diikuti gol penentu kemenangan oleh Abdullah Al-Hamdan di menit ke-78.
Menurut pengamat sepak bola nasional, Harris Pardede (Bung Harpa), kemenangan ini lebih dari sekadar angka. "Percayalah, mereka (Arab Saudi) sudah mengerjakan PR-nya dengan baik," ujar Bung Harpa dalam podcast pribadinya.
Baca Juga: Timnas Indonesia vs Taiwan: Patrick Kluivert Eksperimen Gaya Main Garuda
Analisis statistik membuktikan dominasi Arab Saudi. Mereka menguasai 66 persen penguasaan bola, menciptakan 11 tendangan, dan tujuh di antaranya mengancam gawang lawan. Kemenangan ini juga terasa lebih spesial karena terjadi di hadapan tim Makedonia Utara yang punya catatan impresif. Di Grup J Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Eropa, Makedonia Utara belum terkalahkan dalam empat laga terakhir dan bahkan unggul satu poin dari Belgia. Bung Harpa menyoroti perombakan serius yang dilakukan pelatih Herve Renard.
Renard melakukan tujuh pergantian pemain, termasuk kiper, dibandingkan pertemuan sebelumnya dengan Timnas Indonesia. Meskipun tetap menggunakan formasi 3-4-3, susunan pemain yang baru membuat tim lebih dinamis dan mampu menciptakan lebih dari setengah lusin peluang emas.
Baca Juga:Prediksi Ranking FIFA Timnas Indonesia: Garuda Melesat Jika Kalahkan Taiwan
Bagi Timnas Indonesia, tantangan di hadapan pelatih Patrick Kluivert dan stafnya semakin nyata. Mereka harus segera beradaptasi dengan pemain baru, cuaca, dan menempa mentalitas bertanding di laga tandang. Sejauh ini, Timnas Indonesia hanya mencatat satu kemenangan tandang dalam dua tahun terakhir.
Bung Harpa berharap FIFA Matchday kali ini menjadi kesempatan bagi Timnas untuk menjawab tantangan tersebut. "Semoga kita bisa tampil lebih baik saat menghadapi Taiwan dan Lebanon, dan menjawab tantangan Arab Saudi," pungkasnya. Pertandingan melawan Arab Saudi akan digelar pada 8 Oktober, sementara Irak pada 14 Oktober.Bung Harpa berpesan agar suporter Timnas Indonesia tak perlu menghabiskan energi dengan mengutuk, mengecam, dan menghujat AFC, kemudian fokusnya hilang sebagai suporter untuk mendukung Timnas Indonesia dan ia merasa itu tidak produktif. Dikatakannya, daripada mengutuk kegelapan lebih baik menciptakan secercah cahaya.
"Itulah yang dilakukan Arab Saudi. Mereka bukan hanya punya keuntungan non-teknis seperti tuan rumah, kemudian jadwal yang lebih bersahabat, jaraknya 6 hari, kita 3 hari, dan mereka juga lebih bagus dalam beradaptasi atau aklimatisasi karena 90 persen lebih mungkin ya pemain mereka sudah hari demi hari bermain di Saudi Pro League dengan iklim yang mereka sudah akan jalani tanggal 8 Oktober dan 14 Oktober nanti karena mereka akan menghadapi Indonesia 8 Oktober dan Irak tanggal 14 Oktober ya," tutur Bung Harpa.
"Mereka juga memompa kemampuan dengan kemenangan dan permainan yang sangat meyakinkan. dan Herve Renard menampilkan hampir seluruh pemain terbaiknya. Dan yang menariknya, ada tujuh perbedaan termasuk kiper yang dilakukan oleh pelatih dibandingkan saat kita bermain satu sama di tempat yang sama 1 tahun yang lalu."









