Ketua LPS: Kalau Tak Butuh, Jangan Pakai Paylater
Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Purbaya Yudhi Sadewa mengingatkan masyarakat, khususnya generasi muda untuk bijak mengelola keuangan dan menghindari perilaku konsumtif yang dipicu kemudahan transaksi digital seperti layanan Buy Now Pay Later (BNPL) atau paylater.
Menurutnya, pemahaman literasi keuangan sejak usia muda dapat mencegah seseorang terjerumus ke investasi bodong maupun pinjaman online. Prinsip dasarnya, kata Purbaya, sederhana yakni jika tidak punya uang, jangan memaksakan membeli barang atau jasa.
“Kalau Anda gak butuh, gak usah pakai paylater. Kalau butuh saja pakai paylater,” tegas Purbaya di acara LIKE IT! yang diselenggarakan di Buperta Cibubur, Kamis (14/8/2025).
Baca Juga: Simak Tips Mengajukan Kredit Rumah bagi Pengguna Paylater
Purbaya menilai, paylater kerap membuat orang terdorong untuk berbelanja secara impulsif. Kemudahan bertransaksi tanpa uang tunai sering kali memicu perilaku konsumtif yang pada akhirnya dapat menimbulkan masalah keuangan.Ia menekankan, paylater sebaiknya digunakan hanya untuk kebutuhan yang benar-benar mendesak dan produktif, bukan untuk memenuhi keinginan sesaat. Lebih lanjut, Purbaya mengingatkan pentingnya membentuk kebiasaan mengelola uang sejak sebelum memiliki penghasilan tetap.
“Mengapa kita perlu mengetahui finansial literasi sejak muda. Ini anda kan sekolah, setelah sekolah kan kerja, kita mesti bisakan menyisihkan uang sedikit-sedikit dimulai dari kecil. Takutnya kalau sudah kerja begitu dapat gaji dihabisin uangnya, akhirnya setelah kerja berapa tahun pun uangnya gak ada,” jelasnya.
Baca Juga: Siap-siap, Gaji di Bawah Rp3 Juta Tak Bisa Utang Paylater
Purbaya menambahkan, tanpa kebiasaan menabung yang baik, banyak orang cenderung menghabiskan seluruh penghasilan setiap bulan. Akibatnya, meski sudah bekerja bertahun-tahun, tidak ada tabungan maupun aset yang berhasil dikumpulkan.









