India Tak Gentar Hadapi Tarif Trump, Modi Pilih Lindungi Nasib Petani

India Tak Gentar Hadapi Tarif Trump, Modi Pilih Lindungi Nasib Petani

Ekonomi | sindonews | Sabtu, 9 Agustus 2025 - 21:30
share

Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi menanggapi keputusan Presiden Amerika Serikat Donald Trump terkait kenaikan tarif impor terhadap India. Modi secara tegas menyatakan bahwa India tidak akan pernah mengkompromikan kepentingan para petani, peternak, dan nelayan di negaranya, meskipun kebijakan tersebut mungkin membawa konsekuensi pribadi baginya.

"Kepentingan petani merupakan prioritas nasional utama. India tidak akan pernah berkompromi atas kepentingan petani, peternak, dan nelayan. Saya tahu saya harus membayar harganya secara pribadi," tegas PM Modi, dikutip dari NDTV Profit, Sabtu (9/8).

Baca Juga:Trump Kerek Tarif Impor 50, Hubungan AS-India di Titik Terburuk

Pernyataan ini muncul setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan pada Rabu malam bahwa Amerika Serikat akan mengenakan tarif tambahan sebesar 25 terhadap India. Tarif ini diberlakukan atas pembelian minyak Rusia oleh India, di luar tarif "timbal balik" sebesar 25 yang telah berlaku sejak 1 Agustus.

"Saya menemukan bahwa Pemerintah India saat ini secara langsung atau tidak langsung mengimpor minyak dari Federasi Rusia," ujar Trump dalam perintah yang diunggah oleh Gedung Putih di situs web resminya.Pemberlakuan tarif terhadap India ini terjadi di tengah berlangsungnya negosiasi perjanjian perdagangan antara kedua negara. Putaran kelima pembicaraan telah berakhir di Washington bulan lalu, dan tim dari AS dijadwalkan akan mengunjungi New Delhi pada 25 Agustus untuk putaran berikutnya.

Sebelumnya, Trump berulang kali mengklaim perannya sebagai mediator dalam upaya perdamaian antara India dan Pakistan selama konflik yang terjadi pada Mei lalu. Namun, New Delhi menegaskan bahwa keputusan untuk menyetujui gencatan senjata diambil setelah permintaan dari Islamabad dan tanpa campur tangan pihak luar.

Baca Juga:Geger Gegara Tarif, India Tangguhkan Pembelian Senjata dari AS

Presiden AS juga diketahui mengancam negara-negara BRICS dengan tindakan hukuman atas penerapan kebijakan ekonomi yang berbeda dari sistem yang dipimpin oleh Amerika Serikat. Tak lama setelah Trump mengumumkan tarif tambahan 25, Kementerian Luar Negeri India mengeluarkan pernyataan bahwa negara itu akan mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk melindungi kepentingan nasional.

Topik Menarik