Salurkan BSU di Batam, Pos Indonesia Layani Ratusan Penerima per Hari
PT Pos Indonesia (Persero) atau PosIND terus berkomitmen dalam menyalurkan Bantuan Subsidi Upah (BSU) kepada para pekerja di berbagai wilayah di Indonesia termasuk Kota Batam. Melalui Kantorpos KCU Batam, proses pencairan bantuan ini berlangsung lancar, melayani ratusan penerima setiap harinya.
Juru Bayar Kantorpos Batam, Vina Destravianita, menjelaskan bahwa pihaknya mampu melayani hingga 150 penerima BSU setiap hari. Meskipun menemui beberapa kendala teknis dalam proses penyaluran bantuan, Vina memastikan bahwa setiap masalah selalu dapat diatasi dengan baik.
"Dalam sehari bisa melayani 100 hingga 150 penerima. Kendalanya paling hanya perbedaan nama di KTP, tapi NIK-nya sama. Namun, semuanya bisa diatasi," ujar Vina dalam pernyataannya, Sabtu (9/8).
Baca Juga:Pos Indonesia Pastikan Penyaluran BSU di Wilayah 3 T Lancar dan Tepat Sasaran
Lebih lanjut, Vina memaparkan sejumlah prosedur yang dilakukan sebelum BSU dicairkan kepada penerima. Petugas loket terlebih dahulu melakukan verifikasi identitas berdasarkan data Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan kartu kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan, yang kemudian dicocokkan dengan sistem. Setelah proses rekapitulasi selesai, dana bantuan langsung diberikan kepada penerima yang berhak.Plt. Direktur Utama Pos Indonesia, Endy Abdurrahman, menegaskan kesiapan pihaknya untuk mengemban tugas dari pemerintah dalam memenuhi target 100 persen penyaluran BSU. PosIND telah mengerahkan berbagai upaya untuk memastikan bantuan ini sampai ke tangan yang tepat.
"Semua cara kita lakukan. Mulai dari pengumuman di radio, media sosial, hingga menghubungi penerima satu per satu lewat telepon. Komitmen kami jelas: penyaluran BSU harus 100 persen," kata Endy.
Endy tidak menampik berbagai kendala teknis yang dihadapi dalam penyaluran BSU, seperti pekerja yang tinggal di wilayah terpencil, bekerja secara musiman, atau minimnya data identitas yang akurat. Namun demikian, ia memastikan bahwa tim Pos Indonesia siap menyisir hingga ke lokasi-lokasi terdalam demi menjangkau seluruh penerima.
Dalam rangka memastikan penyaluran BSU 2025 tepat sasaran, Pos Indonesia telah mempersiapkan skema dan sistem yang mampu memantau perkembangan penyaluran secara waktu nyata (real-time).
IHSG Sesi I Turun 0,24 Persen ke 8.399
"Kami merekam data penerima secara real time, tercatat dalam server kami. Dalam dashboard milik kami bisa ditayangkan bergerak terus penyaluran bantuan ini. Jadi kalau saat ini petugas kami membayarkan di satu titik, maka itu secara otomatis akan meng-update langsung di dashboard kami secara real-time. Kementerian Ketenagakerjaan selaku pemberi kerja bisa melihat pergerakan menyeluruh," ucap Direktur Bisnis Jasa Keuangan Pos Indonesia Haris.Perekaman data penerima BSU ini dilakukan di semua wilayah di Indonesia, termasuk daerah 3T (Terdepan, Terluar, Tertinggal) yang terjangkau sinyal. "Kami terus berupaya dengan maksimal untuk menyelesaikan sisa penyaluran, apalagi di daerah yang sulit dijangkau," kata Haris.
Baca Juga:BSU 2025 Tersalurkan 93,79, Pos Indonesia Optimistis Tuntas 100 dalam 5 Hari
Salah satu tantangan terbesar dalam penyaluran BSU adalah akurasi data dan lokasi penerima, terutama di daerah 3T. Pos Indonesia menghadapi berbagai tantangan, mulai dari alamat yang tidak lengkap hingga penerima yang sudah tidak bekerja lagi. Proses verifikasi yang intensif menjadi kunci untuk memastikan setiap bantuan sampai ke tangan yang tepat.
Pos Indonesia juga menyiapkan strategi penyaluran melalui tiga metode: disalurkan di Kantorpos, di perusahaan tempat penerima bekerja, dan diantarkan langsung ke rumah (door to door) bagi pekerja yang sedang sakit. Pos Indonesia memastikan bahwa tidak ada potongan apapun dalam penyaluran BSU.
"Walaupun kami melakukan pengantaran door to door, bantuan sampai ke tangan penerima tanpa potongan apapun. Ini adalah komitmen kami untuk menjaga transparansi," ucapnya.Salah satu penerima BSU, Nadia, seorang karyawan swasta di Batam, menyampaikan rasa syukurnya telah menerima bantuan sebesar Rp600 ribu untuk dua bulan. Ia menjelaskan, datanya telah dimasukkan oleh HRD perusahaannya melalui sistem SIPP BPJS Ketenagakerjaan.
"Bantuan ini sangat membantu sekali, rencananya saya gunakan untuk kebutuhan sehari-hari," tutur Nadia. Ia pun berharap program bantuan ini bisa terus berlanjut. "Semoga BSU ini bisa dilanjutkan lagi ke tahap kedua dan ketiga, karena ini sangat membantu sekali," ujarnya.









