Trump Diam-diam Siapkan Aksi Militer Melawan Kartel Narkoba

Trump Diam-diam Siapkan Aksi Militer Melawan Kartel Narkoba

Global | sindonews | Sabtu, 9 Agustus 2025 - 10:00
share

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump diam-diam memerintahkan Pentagon untuk mulai menggunakan kekuatan militer terhadap kartel narkoba Amerika Latin yang sebelumnya dicap sebagai 'organisasi teroris'. The New York Times melaporkan hal itu pada hari Jumat (8/8/2025), mengutip sumber-sumber yang mengetahui masalah tersebut.

Arahan presiden yang baru ini memberikan dasar resmi bagi penggunaan militer AS dalam operasi melawan kartel di laut dan di wilayah asing.

“Pentagon telah mulai menyusun opsi yang dapat digunakan militer untuk memburu organisasi-organisasi semacam itu,” kata sumber tersebut kepada NYT.

Belum jelas apa yang dikatakan Gedung Putih, Pentagon, dan pengacara Departemen Luar Negeri tentang arahan tersebut, catat surat kabar tersebut.

Para tersangka anggota kartel masih dianggap sebagai warga sipil, dan potensi pemusnahan mereka oleh militer menimbulkan berbagai masalah hukum.Pada bulan Februari, pemerintahan Trump menetapkan beberapa kartel narkoba asing dan kelompok kejahatan terorganisir sebagai Organisasi Teroris Asing (FTO) dan Teroris Global yang Ditunjuk Khusus (SDGT).

Daftar tersebut mencakup sindikat kejahatan besar seperti Kartel Sinaloa yang berbasis di Meksiko dan Kartel Generasi Baru Jalisco.

Penetapan tersebut juga diterapkan pada geng-geng transnasional yang aktif di AS, termasuk Mara Salvatrucha (MS-13), yang sebagian besar beranggotakan orang Salvador, serta kelompok kejahatan terorganisir Tren de Aragua yang sebagian besar berasal dari Venezuela.

Bulan lalu, pemerintahan Trump menambahkan Kartel de los Soles yang berbasis di Venezuela ke dalam daftar, mengklaim organisasi kriminal tersebut dipimpin langsung oleh Presiden Nicolas Maduro dan melibatkan pejabat tinggi pemerintah dan militer lainnya.

Maduro didakwa atas kasus narkoba federal oleh pengadilan AS pada tahun 2020, selama masa jabatan pertama Trump. Presiden Venezuela telah berulang kali membantah tuduhan tersebut, dengan menyatakan tuduhan terhadapnya merupakan bagian dari upaya Washington menggulingkan pemerintah negara tersebut.

Pada hari Kamis, Departemen Kehakiman dan Luar Negeri AS mengumumkan Washington menggandakan hadiah untuk informasi yang mengarah pada penangkapan Maduro menjadi USD50 juta, sambil mengklaim presiden Venezuela telah bekerja sama dengan Tren de Aragua dan Kartel Sinaloa.

Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum telah membantah tuduhan baru tersebut, menegaskan negaranya tidak melihat bukti adanya hubungan semacam itu antara Presiden Venezuela dan kartel-kartel tersebut.

Baca juga: Warga Palestina Tolak Rencana Israel Duduki Kota Gaza

Topik Menarik