Hantu Anjloknya Harga Jual Kembali Menghantui Mobil Listrik, Hyundai Pasang Jaring Pengaman Lewat Program Mobil Bekas Bergaransi
Di tengah euforia adopsi mobil listrik, ada satu "hantu" yang diam-diam menakuti calon pembeli: anjloknya harga jual kembali. Kekhawatiran bahwa mobil listrik yang dibeli dengan harga mahal hari ini akan menjadi tak berharga dalam beberapa tahun ke depan telah menjadi ganjalan psikologis terbesar bagi banyak konsumen.
Menyadari "hantu" ini adalah ancaman nyata bagi masa depan ekosistem kendaraan mereka, raksasa otomotif Korea Selatan, Hyundai, tidak tinggal diam. Mereka secara proaktif melancarkan sebuah strategi untuk melawan ketakutan pasar dengan memasang "jaring pengaman". Caranya? Dengan meresmikan Hyundai Promise, sebuah program mobil bekas bergaransi (Certified Pre-Owned) yang dirancang untuk menjaga stabilitas harga dan memberikan rasa aman bagi pemiliknya.
Ini bukan sekadar bisnis jual-beli mobil bekas biasa. Ini adalah langkah strategis untuk membangun kepercayaan dan mengontrol narasi harga jual kembali produk mereka, terutama di era kendaraan listrik.
Pameran GIIAS The Series 2025 Berakhir, Total Dihadiri Lebih dari Setengah Juta Pengunjung
'Vaksin' Anti-Cemas Bernama Hyundai Promise
Program Hyundai Promise ini ibarat sebuah "vaksin" yang disuntikkan untuk meredam kecemasan pasar. Bedanya mobil bekas di sini dengan yang ada di showroom pinggir jalan adalah stempel "resmi" dan jaminan langsung dari pabrikan.Bagaimana "vaksin" ini bekerja? Hyundai Promise berdiri di atas tiga pilar utama yang dirancang untuk menjaga nilai sebuah kendaraan:Garansi Resmi Pabrikan: Ini adalah jaminan paling kuat. Mobil bekas yang dibeli melalui program ini masih dilindungi oleh garansi resmi Hyundai, memberikan ketenangan pikiran yang setara dengan membeli mobil baru.
Inspeksi 100 Titik: Setiap mobil harus melewati pemeriksaan ketat di 100 titik vital oleh teknisi terlatih Hyundai. Hanya mobil yang lolos yang berhak menyandang label "Hyundai Promise".
Riwayat yang Terverifikasi: Hyundai menjamin setiap mobil bebas dari riwayat buruk seperti bekas tabrakan hebat atau terendam banjir, momok terbesar bagi pembeli mobil bekas.
Dengan menciptakan standar emas untuk mobil bekasnya, Hyundai secara tidak langsung membangun sebuah "dasar harga" (price floor). Jika mobil bergaransi resmi saja dihargai sekian, maka harga mobil bekas non-resmi mereka di pasar tidak akan bisa jatuh terlalu jauh.
Markas Baru yang Meyakinkan di Permata Hijau
Untuk menunjukkan keseriusan mereka, Hyundai tidak hanya meluncurkan program, tetapi juga membangun "markas" fisiknya. Hyundai Solusi Mobilitas (HSM) Yard diresmikan di Grand ITC Permata Hijau, sebuah fasilitas seluas 3.000 meter persegi yang mampu menampung hingga 100 unit mobil.Fasilitas ini dilengkapi dengan ruang tunggu nyaman, salon mobil, area inspeksi, hingga stasiun pengisian daya EV. Ini adalah pesan bahwa Hyundai mengelola bisnis mobil bekasnya dengan standar profesionalisme yang sama seperti penjualan mobil barunya."Peresmian HSM Yard dan peluncuran Program Hyundai Promise menandakan komitmen Hyundai dalam menyediakan solusi mobilitas yang lebih lengkap, mudah diakses, dan tepercaya bagi masyarakat Indonesia," ujar Ju Hun Lee, President Director PT Hyundai Solusi Mobilitas.
Perang Melawan Depresiasi
Langkah Hyundai ini adalah sebuah perang jangka panjang melawan depresiasi. Di saat banyak merek lain hanya fokus menjual produk baru dan lepas tangan soal harga bekasnya, Hyundai memilih untuk turun langsung dan mengelola seluruh siklus hidup produknya.Untuk menarik minat awal, mereka bahkan menawarkan serangkaian bonus seperti gratis langganan Hyundai Bluelink selama 1 tahun, gratis servis berkala, hingga voucher BBM senilai Rp1 juta.
Pada akhirnya, keberhasilan program Hyundai Promise akan menjadi sebuah studi kasus yang menarik. Apakah "jaring pengaman" ini cukup kuat untuk menenangkan pasar yang cemas? Jika berhasil, model bisnis yang ikut bertanggung jawab atas harga jual kembali produknya ini bisa menjadi standar baru yang harus diikuti oleh merek mobil lain yang ingin sukses di eraelektrifikasi.


