Fadli Zon Sebut Margono Djojohadikusumo Pejuang Fondasi Ekonomi Bangsa

Fadli Zon Sebut Margono Djojohadikusumo Pejuang Fondasi Ekonomi Bangsa

Nasional | sindonews | Jum'at, 18 Juli 2025 - 23:21
share

Kiprah Margono Djojohadikusumo sebagai tokoh penting dalam sejarah perekonomian Indonesia diangkat dalam bedah buku “Margono Djojohadikusumo: Pejuang Ekonomi dan Pendiri BNI 1946”.Kegiatan tersebut diselenggarakan di tanah jawara, Serang, Banten.

Menteri Kebudayaan Fadli Zon yang diwakili Staf Khusus Asrian Mirza dalam sambutannya menekankan pentingnya meneladani perjuangan Margono dalam membangun fondasi ekonomi bangsa pascakemerdekaan.

“Margono bukan hanya tokoh perbankan, ia adalah pejuang ide dan integritas. Lewat BNI, ia membuktikan bahwa kemerdekaan ekonomi adalah bagian dari kemerdekaan sejati bangsa,” ujar Asrian, Jumat (18/7/2025).

Baca juga: Wamenkop Sebut Margono Djojohadikusumo Punya Andil Besar Sistem Ekonomi Pancasila

Turut hadir pula tim penulis buku yang terdiri dari HMU Kurniadi, Jimmy S. Harianto, dan Iqbal Irsyad. Mereka berbagi cerita di balik proses penulisan buku, mulai dari riset arsip sejarah hingga wawancara dengan keluarga dan tokoh-tokoh yang mengenal Margono secara langsung. “Kita mewawancarai Bu Sukartini Djojohadikusumo yang merupakan anak Pak Margono, ekonom Emil Salim dan Sudrajat Djiwandono serta diperkaya tulisan Savitri Prastiti Scherer yang merupakan cucu almarhum,” kata HMU Kurniadi dalam prolognya.

Baca juga: Kakek Presiden Prabowo Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional, Gus Ipul Pastikan Prosesnya Sesuai Mekanisme

Bahkan seluruh dokumen foto dalam buku itu merupakan dokumen pribadi milik keluarga. “Cover bukunya didesain oleh Ibu Vinda yang merupakan cucu mendiang Margono,” kata Kurniadi.

Dalam sesi diskusi, Jimmy S. Harianto menjelaskan buku ini ditulis untuk mengisi kekosongan narasi tentang peran tokoh ekonomi dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. “Margono adalah salah satu arsitek ekonomi Republik. Lewat buku ini, kami ingin mengenalkan kembali jasanya kepada generasi muda,” katanya.

Suasana menjadi lebih hangat dan emosional saat Endang Pratiwi, cucu Margono Djojohadikusumo, tampil memberikan kesaksian pribadi. Ia mengungkapkan semangat nasionalisme dan kemandirian ekonomi yang diwariskan sang kakek tetap hidup dalam nilai-nilai keluarga.“Eyang selalu berkata bahwa bangsa yang besar adalah bangsa yang berdiri di atas kakinya sendiri. Prinsip itu menjadi warisan paling berharga bagi kami,” ucap Endang.

Endang yang merupakan cucu mendiang Margono dari ibu Miniati sempat menyanyikan bait lagu kesukaan Margono berjudul Cant help Falling in Love yang dipopulerkan Elvis Presley.

“…Wise men sayOnly fools rush inBut I can't help falling in love with you. Ini lagu kesukaan eyang,” kaya Endang dengan mata berkaca-kaca.

Menurut Iqbal Irsyad, bedah buku yang ini merupakan bagian dari upaya memperluas literasi sejarah dan ekonomi bangsa, sekaligus penghormatan terhadap tokoh-tokoh pendiri republik yang kontribusinya kerap terabaikan dalam arus besar sejarah nasional.

Acara yang dihadiri berbagai kalangan ini—mulai dari akademisi, mahasiswa, pegiat sejarah, hingga komunitas literasi—berlangsung khidmat dan interaktif. Para peserta terlihat antusias mengikuti diskusi dan bertanya seputar isi buku serta konteks sejarah pendirian BNI sebagai bank nasional pertama Republik Indonesia.

Topik Menarik