Trump Minta Jaksa Agung AS Rilis Transkrip Sidang Tersangka Skandal Seks Epstein

Trump Minta Jaksa Agung AS Rilis Transkrip Sidang Tersangka Skandal Seks Epstein

Global | sindonews | Jum'at, 18 Juli 2025 - 19:13
share

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan pada hari Jumat (18/7/2025) bahwa ia telah meminta Jaksa Agung AS Pam Bondi untuk merilis transkrip persidangan dalam kasus melawan pemodal Jeffrey Epstein, jika pengadilan menyetujui keputusan tersebut.

"Berdasarkan publisitas yang sangat besar yang diberikan kepada Jeffrey Epstein, saya telah meminta Jaksa Agung Pam Bondi untuk memberikan semua kesaksian Juri Agung yang relevan, dengan persetujuan Pengadilan. PENIPUAN ini, yang diabadikan oleh Partai Demokrat, harus diakhiri, sekarang juga!" ujar Trump di Truth Social.

Bondi mengatakan departemen akan pergi ke pengadilan pada hari Jumat untuk membuka segel transkrip persidangan Epstein.

Pada hari Rabu, Trump mengatakan Bondi bebas untuk merilis semua dokumen terkait kasus Epstein, yang ia yakini kredibel.

Pada hari yang sama, jajak pendapat yang dilakukan SSRS Polling untuk CNN menunjukkan separuh warga AS tidak puas dengan banyaknya informasi yang dirilis tentang Epstein. Pada tahun 2019, Epstein didakwa di AS atas perdagangan anak di bawah umur untuk tujuan eksploitasi seksual, yang dapat dijatuhi hukuman penjara hingga 40 tahun, dan konspirasi untuk terlibat dalam perdagangan tersebut—hingga lima tahun penjara.

Menurut jaksa penuntut, antara tahun 2002 dan 2005, Epstein terlibat dalam hubungan seksual dengan puluhan gadis di bawah umur yang ia tampung di kediamannya di New York dan Florida.

Ia membayar mereka ratusan dolar tunai, setelah itu ia menugaskan beberapa korban untuk menjadi perekrut guna mendatangkan lebih banyak gadis, beberapa di antaranya berusia 14 tahun.

Pada awal Juli 2019, pengadilan Manhattan di New York City, setelah mendengarkan dakwaan Epstein, memutuskan ia tetap ditahan dan tidak dibebaskan dengan jaminan.

Pada akhir Juli tahun itu, dilaporkan Epstein ditemukan di sel penjara dalam keadaan "setengah sadar" dan kemudian meninggal dunia. Penyelidikan mengungkapkan ia bunuh diri.

Baca juga: 7 Fakta Kenapa Tentara Israel juga Menembaki Gereja di Palestina?

Topik Menarik