Teman-teman Dekat Curiga Diplomat Arya Daru Dibunuh
Teman-teman dekat Diplomat Kementerian Luar Negeri Arya Daru Pangayunan atau ADP (39) curiga ADP meninggal dunia karena dibunuh. Teman-teman dekat yakin ADP meninggal dunia bukan karena bunuh diri.
“Teman-teman juga pada curiga bukan bunuh diri, curiganya ada yang orang melakukan kejahatan,” kata teman dekat Arya Daru Pangayunan di KBRI Myanmar Sodirin kepada Jurnalis SindoNews Lukman Hanafi dikutip dari YouTube SindoNews, Kamis (17/7/2025).
Sepengetahuan Sodirin, Daru membantu di bidang politik ketika bertugas di KBRI Yangon, Myanmar. Setelah mencari informasi seputar politik di sana, kemudian Daru melaporkan ke Kemlu.
Baca juga: Teman Dekat Yakin Diplomat Arya Daru Tidak Bunuh Diri
Sodirin mengungkapkan Daru merupakan sosok yang baik, tidak pernah meminum minuman alkohol. “Tidak punya riwayat yang buruk,” kata Sodirin.Dia mengakui almarhum Daru merupakan sosok yang tidak neko-neko. “Kerja dan kerja,” tuturnya.
Sodirin mengaku mendapat kabar meninggalnya ADP dari rekan lainnya yang mengabari pada Selasa, 8 Juli 2025. “Meninggalnya di kosan, kepalanya mukanya dililit lakban, masih teka teki kematiannya secara tidak wajar,” imbuhnya.
Baca juga: Misteri Kematian Diplomat Arya Daru, Pakar Mikro Ekspresi: Potensi Bunuh Diri Kecil
Dia mengaku syok atau kaget ketika menerima kabar meninggalnya ADP secara tidak wajar tersebut. Kemudian, dia bertanya kepada beberapa rekannya yang pernah bertugas di Yangon, KBRI Myanmar untuk memastikan kabar duka tersebut.“Berita meninggalnya Mas Daru memang betul diketahui sekitar pukul 08.00,” ujar pria yang tiga tahun bertugas bareng ADP di KBRI Myanmar itu.
Diketahui, kematian Arya Daru Pangayunan atau ADP (39) yang ditemukan tewas terlilit lakban di kamar kosnya di kawasan Menteng, Jakarta Pusat masih menjadi misteri. Menurut Pakar Mikro Ekspresi Kirdi Putra, korban tidak mungkin bunuh diri. Karena kondisi seorang yang bunuh diri tidak akan tertata rapi saat ditemukan.
“Enggak, enggak, enggak ujuk-ujuk tiba-tiba selesai gitu aja. Pasti ada bocoran-bocoran kecil tapi orang enggak ngeh aja biasanya yang baru nyambung setelah dia bunuh diri. Kalau terlihat dari gerak-geriknya itu saya tidak bisa melihat bahwa dia ada intensi buat itu,” kata Kirdi dikutip dari YouTube SindoNews TV, Rabu (16/7/2025).
Dia juga mengatakan, orang yang melakukan bunuh diri biasanya tak ingin membuat orang-orang yang ditinggalkan terganggu hidupnya atau didorong rasa malu atau menjadi bahan omongan. Dia pun menyoroti lakban yang melilit kepala Arya Daru.
“Nah, kalau bayangkan bahwa kita melilit enggak usah pakai lakban deh, pakai tisu gulung aja dililit butuh waktu lama loh dan sulit loh. Dan itu pasti seseknya itu membuat tubuh itu enggak karuan gerakannya,” ujarnya.
“Dan ini masih terbungkus rapi di dalam selimut. Rapi juga, apa namanya lakbannya di muka. Nah, buat saya ini sangat kasus yang cukup absurd dan arahnya sebagian besar sudah kecil untuk bunuh diri,” ujar Kirdi.
Kirdi menambahkan bahwa seseorang akan terlihat dari gerak-gerik kebiasaan sehari-harinya. Jika terlihat janggal, maka akan terlihat ada sesuatu yang sedang dialaminya.










