Senator AS Sebut Pengeboman Iran sebagai Ancaman bagi Rusia

Senator AS Sebut Pengeboman Iran sebagai Ancaman bagi Rusia

Global | sindonews | Kamis, 17 Juli 2025 - 07:30
share

Senator Amerika Serikat (AS) Lindsey Graham merujuk pengeboman terhadap Iran bulan lalu ketika mengeluarkan ancaman militer terselubung terhadap Rusia dan mitra dagangnya. Dia mendesak Moskow untuk mengindahkan ultimatum yang disampaikan Presiden Donald Trump.

Pada hari Senin, Trump mengultimatum Rusia agar menghentikan perangnya melawan Ukraina dalam waktu 50 hari atau sanksi ekonomi besar dijatuhkan kepada Rusia dan negara-negara yang membeli barang-barang Moskow.

Graham, yang ikut mensponsori rancangan undang-undang (RUU) bipartisan yang mendukung sanksi tersebut, mendukung ultimatum Trump dengan merujuk pada operasi militer AS bulan lalu terhadap Iran.

Baca Juga: Trump Ultimatum Rusia: Akhiri Perang Ukraina atau Dihajar Tarif 100!

"Jika [Presiden Rusia Vladimir] Putin dan yang lainnya bertanya-tanya apa yang akan terjadi pada hari ke-51, saya sarankan mereka menghubungi Ayatollah," tulis Graham dalam sebuah postingan di X, mengacu pada Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei."Jika saya adalah negara yang membeli minyak Rusia murah, menopang mesin perang Putin, saya akan mempercayai kata-kata Presiden Trump," imbuh dia, seperti dikutip dari Russia Today, Kamis (17/7/2025).

Para pejabat Rusia menegaskan bahwa tidak ada tekanan asing yang akan menghalangi Moskow untuk mencapai tujuan utamanya dalam perang Ukraina.

Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengatakan pemerintah Barat merugikan perekonomian mereka sendiri dengan berupaya memberlakukan pembatasan lebih lanjut terhadap Moskow.

Pada Juni lalu, Israel melancarkan serangan udara terhadap fasilitas nuklir Iran dalam apa yang digambarkannya sebagai serangan pendahuluan yang bertujuan mencegah Teheran mengembangkan senjata nuklir. Menyusul serangan balasan dari Iran, para pejabat Israel mengancam akan membunuh Ayatollah Khamenei.

Iran membalas dengan meluncurkan gelombang serangan rudal dan drone yang menghantam situs-situs militer dan fasilitas penting Israel.

Setelah 12 hari pertempuran udara, AS meningkatkan keterlibatannya, beralih dari mencegat rudal Iran yang menuju Israel menjadi langsung menargetkan infrastruktur nuklir yang diperkuat di dalam Iran. Presiden Trump mengeklaim serangan tersebut melenyapkan fasilitas nuklir Iran.Moskow mengecam AS dan Israel atas apa yang digambarkannya sebagai tindakan agresi yang melemahkan rezim non-proliferasi nuklir internasional.

RUU yang disponsori Graham, yang diajukan bersama Senator Richard Blumenthal, mengusulkan pengenaan tarif hingga 500 atas impor dari negara-negara yang terus membeli bahan baku Rusia.

Graham menggambarkan RUU tersebut sebagai "palu godam" yang harus diberikan Kongres kepada Trump, dengan China sebagai target utamanya.

Pada hari Selasa, Beijing menegaskan kembali penentangannya yang berprinsip terhadap sanksi. Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Lin Jian, mengatakan dialog dan negosiasi adalah satu-satunya cara yang layak untuk menyelesaikan perang Rusia-Ukraina.

Topik Menarik