Trump Resmi Kenakan Tarif Impor Indonesia 19, Ini Imbalan yang Diberikan ke AS
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump resmi mengumumkan kesepakatan dagang baru dengan Indonesia mencakup pengenaan tarif sebesar 19 terhadap barang-barang ekspor dari Indonesia. Pengumuman ini disampaikan melalui platform Truth Social pada Selasa (16/5), setelah melakukan pembicaraan langsung dengan Presiden Prabowo Subianto.
Trump mengklaim kesepakatan tersebut telah "difinalisasi" meskipun hingga saat ini belum ada konfirmasi resmi dari Pemerintah Indonesia. Ia menjelaskan bahwa Indonesia berkomitmen untuk tidak mengenakan tarif terhadap barang-barang ekspor AS, sementara AS akan mengenakan tarif 19 terhadap ekspor Indonesia ke pasar Amerika.
Trump juga mengungkapkan bahwa Indonesia sepakat untuk membeli energi asal AS senilai USD15 miliar, produk pertanian senilai USD4,5 miliar, serta 50 unit pesawat Boeing, sebagian besar tipe 777. "Indonesia dikenal sebagai negara penghasil tembaga berkualitas tinggi, dan kami akan memanfaatkannya," ujar Trump dikutip dari CNN, Rabu (16/7).
Baca Juga:Pertama Kalinya, Pendapatan Bea Cukai AS Tembus Rp1.621 Triliun Imbas Kebijakan Tarif Trump
Pernyataan ini menunjukkan komoditas tembaga dari Indonesia akan mendapatkan pengecualian tarif atau dikenakan tarif yang lebih rendah, terutama jika Trump melanjutkan ancamannya untuk menetapkan tarif 50 terhadap seluruh impor tembaga mulai 1 Agustus mendatang. Data dari Departemen Perdagangan AS mencatat bahwa Indonesia mengekspor tembaga senilai USD20 juta dolar ke AS pada tahun lalu, angka yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan Chile dan Kanada.Menteri Perdagangan AS, Howard Lutnick, menegaskan, tidak ada tarif bagi Indonesia, sementara mereka akan membayar tarif di AS. "Kami membalik ketimpangan itu," katanya dalam wawancara dengan CNBC.
Trump juga menyebutkan India sedang dalam proses menyelesaikan kesepakatan dagang serupa. Sebelumnya, AS memberlakukan tarif 32 terhadap barang-barang dari India, yang kemudian diturunkan menjadi tarif minimum 10 hingga 1 Agustus mendatang.
Dalam unggahannya di Truth Social, Trump menulis, "Kesepakatan hebat untuk semua pihak baru saja disepakati dengan Indonesia. Saya langsung bernegosiasi dengan Presiden mereka yang sangat dihormati. RINCIAN MENYUSUL!!!"
Pengumuman ini menjadi kesepakatan dagang keempat yang dilakukan Trump dalam tiga bulan terakhir. Meskipun Trump menjanjikan puluhan kesepakatan dengan mitra dagang AS, realisasinya masih terbatas. Salah satu kesepakatan yang diumumkan sebelumnya adalah dengan Vietnam, namun hingga kini belum ada rincian lebih lanjut dari pemerintah AS.
Kebijakan dagang Trump yang sering berubah telah menciptakan ketidakpastian bagi pelaku usaha. Banyak perusahaan khawatir bahwa pesanan baru dari luar negeri dapat dikenakan tarif tinggi sewaktu-waktu, mengingat Trump memiliki kewenangan untuk mengubah tarif secara sepihak.Baca Juga:Iran Tak Percaya dengan Gencatan Senjata Israel dan Siap Perang Lagi
Trump berpendapat perusahaan sebaiknya memindahkan produksi mereka ke AS untuk menghindari risiko tarif. Namun, proses tersebut tidaklah mudah, karena banyak perusahaan menghadapi kesulitan dalam mencari tenaga kerja terampil dan memerlukan waktu serta biaya besar untuk membangun fasilitas produksi baru. Biaya produksi yang lebih tinggi di dalam negeri juga berpotensi mendorong kenaikan harga bagi konsumen AS.
Hingga berita ini diturunkan, Pemerintah Indonesia belum memberikan tanggapan resmi atas pengumuman tersebut. Data dari Departemen Perdagangan AS menunjukkan bahwa Indonesia merupakan mitra dagang terbesar ke-23 bagi Amerika Serikat. Tahun lalu, AS mengimpor barang senilai USD28 miliar dari Indonesia, dengan pakaian dan alas kaki sebagai dua produk utama. Sementara itu, ekspor AS ke Indonesia tercatat sebesar USD10 miliar, terutama berupa biji-bijian, hasil pertanian, serta minyak dan gas.










