Basarnas: Pencarian Korban KMP Tunu Pratama Jaya Dilanjutkan Kantor SAR Surabaya
Deputi Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas, R Eko Suyatno selaku SAR Mission Coordinator (SMC) menyampaikan operasi pencarian korban tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya tetap dilanjutkan. Pencarian dilakukan dengan menggunakan kekuatan kewilayahan.
"Pada hari ini Senin 14 Juli, SMC mengatakan bahwa operasi SAR lanjutan akan disesuaikan dengan kebutuhan operasi SAR dengan menggunakan kekuatan kewilayahan," ujar Eko dalam konferensi pers di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Senin (14/7).
Pencarian korban lanjutan ini akan dilaksanakan oleh Kantor SAR Surabaya, Pos SAR Banyuwangi, TNI-Polri, BMKG serta jajaran pemerintah daerah. Selama perpanjangan masa pencarian ini, pihak akan tetap melakukan sinergi dengan tim di lapangan.
Baca juga: Bangkai KMP Tunu Pratama Jaya Ditemukan Terbalik di Dasar Selat Bali
"Apabila selama perpanjangan tujuh hari ke depan dengan pertimbangan-pertimbangan lainnya, kita akan selalu bersinergi untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat," ujarnya.Eko mengatakan dengan masih adanya korban yang belum ditemukan, operasi SAR akan disesuaikan sesuai kebutuhan. Sementara, untuk kepentingan investigasi dan keselamatan pelayaran, kegiatan salvage secara simultan akan dilaksanakan oleh pihak terkait sesuai peraturan yang berlaku.
Baca juga: 1 Korban KMP Tunu Pratama Jaya Kembali Ditemukan, Ini Ciri-cirinya
"Demikian semoga hal ini memberikan ketenangan kepada keluarga dan rekannya yang belum diketemukan dan ketenangan pemberian informasi kepada masyarakat bahwa pemerintah hadir dalam kurun waktu ke depan," pungkasnya.
Adapun, Tim SAR gabungan telah menemukan bangkai KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam dalam kondisi terbalik di dasar laut Selat Bali. Operasi penyelamatan bawah air yang dilakukan oleh Tim Basarnas berhasil memvisualisasikan posisi kapal menggunakan kamera bawah air.
Berdasarkan rekaman visualisasi dari Ditpolair Polda Jatim menunjukkan kapal dalam keadaan terbalik dengan nama kapal masih terlihat jelas. Visualisasi yang dibuat oleh Tim Basarnas tersebut menggambarkan kondisi kapal yang tenggelam pada Kamis, 3 Juli 2025 dini hari.










