Perang Dagang Guncang Pasar Global, Begini Gerak IHSG dalam Sepekan

Perang Dagang Guncang Pasar Global, Begini Gerak IHSG dalam Sepekan

Ekonomi | sindonews | Sabtu, 12 Juli 2025 - 09:00
share

Kebijakan tarif Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali memicu tekanan di pasar keuangan global termasuk di Wall Street, yang ditutup melemah pada akhir pekan ini. Ketidakpastian kebijakan perdagangan AS turut menjadi sentimen negatif yang menghantui pelaku pasar.

Dikutip dari Investing, Indeks S&P 500 ditutup turun 0,33 persen ke posisi 6.259,75, sedangkan Nasdaq melemah 0,22 persen ke 20.585,53. Indeks Dow Jones bahkan merosot lebih dalam sebesar 0,63 persen ke level 44.371,51.

Penurunan tersebut terjadi setelah Trump pada Kamis (10/7) malam waktu AS mengumumkan rencana pemberlakuan tarif baru sebesar 35 persen terhadap Kanada, serta ancaman tarif umum 15 hingga 20 persen pada mayoritas mitra dagang lainnya. Sehari sebelumnya, Trump juga menerapkan tarif 50 persen atas barang dari Brasil.

"Kita kembali diingatkan bahwa risiko tarif masih menjadi bayangan besar bagi pasar global," ujar Michael James, analis dari Rosenblatt Securities. Ia menilai pelaku pasar telah cukup nyaman dalam periode tanpa isu tarif, dan kebijakan baru ini meningkatkan kekhawatiran.

Baca Juga:Indonesia Tak Takut Ancaman Tarif Trump pada Semua Anggota BRICSMeski saham-saham teknologi masih mampu bertahan, seperti Nvidia yang naik 0,5 persen ke rekor tertinggi dengan kapitalisasi pasar mencapai USD4,02 triliun, sentimen negatif tetap dominan. Saham produsen drone AeroVironment dan Kratos Defense juga naik sekitar 11 persen usai Menteri Pertahanan AS memerintahkan peningkatan produksi drone.

Volume transaksi di bursa AS cenderung ringan, hanya 15,4 miliar saham berpindah tangan, lebih rendah dari rata-rata 20 hari terakhir sebesar 18,3 miliar saham. Untuk pekan ini, S&P 500 terkoreksi 0,3 persen, Dow Jones turun 1 persen, dan Nasdaq tergelincir 0,1 persen.

Investor kini menanti musim laporan keuangan kuartal II-2025. Perhatian tertuju pada bagaimana perusahaan-perusahaan besar seperti JPMorgan, Netflix, dan Johnson & Johnson menyikapi dampak kebijakan proteksionis AS terhadap kinerja mereka.

Sementara, pasar saham domestik justru mencatatkan performa positif. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatat kenaikan 2,65 persen dalam sepekan terakhir, ditutup pada level 7.047,438 dari 6.865,192 pada pekan sebelumnya.

Menurut Sekretaris Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI), Kautsar Primadi Nurahmad, peningkatan tertinggi tercatat pada rata-rata frekuensi transaksi harian yang tumbuh 9,77 persen menjadi 1,14 juta kali transaksi. Nilai transaksi harian juga naik 6,65 persen menjadi Rp11,08 triliun.Baca Juga:Mengapa Paket Tarif 14 Negara Trump Sasar Indonesia dan Asia

Volume transaksi harian di BEI meningkat 3,34 persen menjadi 20,09 miliar lembar saham. Kenaikan ini turut mendorong kapitalisasi pasar menjadi Rp12.404 triliun, atau naik 2,77 persen dibanding pekan sebelumnya.

Adapun investor asing pada Jumat (11/7) mencatatkan pembelian bersih senilai Rp460,11 miliar. Namun, sepanjang tahun berjalan 2025, investor asing masih mencatatkan aksi jual bersih senilai Rp57,865 triliun.

Topik Menarik