Polri Miliki Peran Strategis Wujudkan Swasembada dan Ketahanan Pangan Nasional
Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) dinilai memegang peran strategis dalam mewujudkan swasembada dan ketahanan pangan nasional.
Pernyataan tersebut disampaikan Pendiri Haidar Alwi Institute (HAI), R Haidar Alwi menyusul aksi konkret Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo yang kembali memimpin penanaman jagung secara serentak di sejumlah wilayah Indonesia, dengan pusat kegiatan di Grobogan, Jawa Tengah.
Ini merupakan kelanjutan dari panen raya jagung kuartal II yang berlangsung di Gorontalo pada awal Juni lalu. “Peran strategis Polri bahkan sudah diakui secara langsung oleh Presiden dan Menteri Pertanian,” ujarnya, Kamis (10/7/2025).
Baca juga: Kapolri Pimpin Penanaman Jagung Kuartal III, Wujudkan Swasembada Pangan
Menurut Haidar, dukungan Polri dalam sektor ketahanan pangan bukan hal baru. Polri telah lama berperan aktif dalam mencegah dan menindak pelanggaran seperti penyelundupan pangan ilegal, penimbunan, manipulasi harga, penyalahgunaan bahan pangan berbahaya, pemalsuan produk, hingga praktik spekulasi yang memicu kelangkaan dan fluktuasi harga pangan.
Namun di bawah kepemimpinan Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, peran tersebut kian meluas dan terstruktur. “Polri kini turut terlibat dalam seluruh rantai produksi pangan: dari edukasi petani, penyiapan lahan, bibit unggul, pupuk, alat dan teknologi pertanian, proses penanaman, panen, penampungan, distribusi, ekspor, hingga pengolahan hasil panen untuk pakan ternak,” jelas Haidar.
Baca juga: Penanaman Jagung Serentak, Titiek Soeharto Apresiasi Komitmen Polri Wujudkan Swasembada Pangan
Haidar menekankan ketahanan pangan merupakan pilar penting dalam pembangunan ekonomi nasional. Indonesia sebagai negara agraris memiliki potensi besar, namun juga menghadapi tantangan besar berupa jumlah penduduk yang besar dan wilayah geografis yang tersebar luas.
“Karena itulah, kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan sinergi antarinstansi menjadi kunci utama dalam menciptakan sistem pangan nasional yang kuat dan berkelanjutan. Ke depan, penting untuk memperkuat kolaborasi dan sinergi yang sudah ada,” katanya.










