BMKG Minta Wisatawan Tetap Waspadai Gelombang Tinggi saat Liburan di Pantai
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meminta wisatawan tetap mewaspadai potensi gelombang tinggi saat menghabiskan waktu libur sekolah di pantai selatan Sumatra, selatan Jawa, hingga selatan Bali. Wisatawan diminta tetap mengecek berkala prakiraan cuaca dan kondisi gelombang sebelum berlibur ke pantai.
"Berwisata di darat, di pegunungan ada potensi longsor di dataran banjir. Tapi banyak yang senang berwisata di pantai, berarti harus ada cek prakiraan cuaca dan kondisi gelombang. Ini juga bisa diprediksi gelombangnya," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati saat wawancara eksklusif dalam program One on One SindonewsTV di Kantor BMKG, Kemayoran, Jakarta Pusat, dikutip Kamis (10/7/2025).
Menurut Dwikorita, pantai di bagian selatan Sumatra, selatan Jawa, selatan Bali saat ini warnanya oranye. "Menunjukkan tinggi gelombang 2,5-3 meter sehingga kita bisa mengukur. Semakin ke timur, tinggi gelombang semakin turun," ujarnya.
Baca Juga: BMKG: Waspada Gelombang Tinggi hingga 6 MeterDwikorita menambahkan bahwa kondisi gelombang Laut Jawa atau Pulau Jawa bagian utara relatif rendah. Namun, dia meminta agar tetap waspada potensi banjir rob. "Kalau di Laut Jawa menunjukkan warna biru, artinya rendah 0,5 meter. Kalau berwisata di Laut Jawa masih oke," ucapnya.
Lebih lanjut, Dwikorita mempersilakan masyarakat yang hendak berwisata seperti ke pantai Pelabuhanratu, Parangtritis, Pangandaran, dan lainnya tetap berhati-hati potensi gelombang tinggi. Ia meminta masyarakat dapat mengakses website INA-WIS untuk mengetahui kondisi gelombang di pantai.
"Boleh, silakan, tetapi hati-hati ketika memilih berwisata ke pantai. Seperti wisata di Pelabuhan Ratu, Parangtritis, dan lainnya. Cek INA-WIS BMKG.go.id silakan untuk yang hendak berwisata ke pantai maupun berlayar," jelasnya.










