Pendidikan Nurmala Kartini Sjahrir, Adik Luhut yang Disebut Jadi Calon Dubes RI
Riwayat pendidikan Nurmala Kartini Sjahrir, calon Duta Besar (Dubes) RI untuk Jepang yang juga adik Luhut Binsar Pandjaitan ini menarik untuk diulas. Nurmala pun sebelumnya pernah menjadi Dubes RI untuk Argentina.
Pada Sabtu ini, Nurmala Kartini Sjahrir akan menjalani uji kelayakan sebagai calon Duta Besar RI untuk Jepang (Tokyo). Uji kepatutan yang berlangsung di DPR RI digelar dalam dua sesi, yakni pukul 10.00–13.00 WIB dan 14.00–17.00 WIB.
Dari pantauan iNews Media Group di lapangan, Nurmala tiba di Kompleks Parlemen sekitar pukul 09.00 WIB. Ia tiba mengenakan kemeja putih dibalut dengan blazer berwarna biru tua.
Baca juga: 6 Calon Dubes RI Telah Merapat, Komisi I DPR Bakal Dalami Faktor Ini
Selain Kartini, sejumlah nama lain juga turut menjalani fit and proper test, di antaranya Abdul Kadir Jaelani (calon duta besar RI untuk Jerman), Redianto Heru Nurcahyo (Slovakia), Umar Hadi (PTRI New York), Hotmangaradja Pandjaitan (Singapura), dan Dwisuryo Indroyono Soesilo (Amerika Serikat).Perempuan kelahiran Simargala Huta Namora, Kabupaten Toba, Sumatera Utara, pada 1 Februari 1950 ini merupakan adik kandung dari tokoh nasional Luhut Binsar Pandjaitan.
Baca juga: Dwisuryo Indroyono Soesilo Calon Dubes Amerika Serikat, Adik Luhut Calon Dubes Jepang
Ia juga ibu dari Pandu Patria Sjahrir, yang saat ini menjabat sebagai Chief Investment Officer (CIO) di Badan Pengelola Investasi atau Indonesia Investment Authority (INA), di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.
Latar Belakang Pendidikan Nurmala Kartini Sjahrir
Nurmala memulai pendidikan tingginya di Universitas Indonesia (UI), mengambil jurusan Antropologi dan meraih gelar Sarjana (S1) pada tahun 1976. Semasa kuliah, ia dikenal sebagai mahasiswa aktif dan pernah menjabat sebagai Ketua Mahasiswa Pecinta Alam Universitas Indonesia (Mapala UI).Baca juga: Adik Kandung Luhut Merapat ke Komisi I DPR, Jalani Fit and Proper Test Calon Dubes RI?
Ini 5 Makanan yang Bisa Kurangi Risiko Penyakit Jantung, Stroke dan Kanker hingga Alzheimer
Keingintahuannya yang tinggi terhadap kebudayaan dan masyarakat membawanya ke jenjang pendidikan internasional. Ia melanjutkan studi pascasarjana di Boston University, Amerika Serikat, dan berhasil meraih gelar Master of Arts (S2) pada 1981, serta Doctor of Philosophy (S3) dalam bidang Antropologi pada 1990.Pendidikan tinggi yang ditempuhnya selama lebih dari satu dekade di Boston University memberi fondasi kuat dalam karier akademis, diplomatik, dan kemanusiaan yang dijalani Nurmala hingga kini.
Karier dan Pengabdian Nurmala Kartini Sjahrir
Sebelum terjun ke dunia diplomasi, Nurmala pernah menjadi asisten peneliti di Lembaga Ekonomi dan Kemasyarakatan Nasional (LEKNAS). Ia juga mengabdi sebagai dosen Antropologi di Universitas Indonesia serta pernah memimpin Asosiasi Antropologi Indonesia (AAI) dan Majelis Wali Amanat Universitas Sumatera Utara (USU).Dalam dunia diplomasi, Nurmala Kartini Sjahrir pernah ditunjuk sebagai Duta Besar RI untuk Argentina, Uruguay, dan Paraguay (2010–2014).
Ia menjadi perempuan Indonesia pertama yang menduduki posisi tersebut di kawasan Amerika Latin. Atas jasanya dalam mempererat hubungan bilateral Indonesia–Argentina, ia dianugerahi medali kehormatan tertinggi “Order de Mayo el Merito en el Grado Gran Cruz” oleh Pemerintah Argentina pada tahun 2014.
Selain itu, ia pernah menjadi anggota Dewan Penasihat ASEAN Institute for Peace and Reconciliation (ASEAN-AIPR) pada periode 2018–2020.
Di sektor korporasi, Nurmala Kartini Sjahrir juga dipercaya sebagai Komisaris Independen di PT Siloam International Hospitals Tbk (sejak 2020) dan PT Lippo Karawaci Tbk (sejak 2021).







