Pahami 3 Jalur Penerimaan Sekolah Kedinasan PKN STAN 2025, Pendaftaran Dibuka 2 Juli

Pahami 3 Jalur Penerimaan Sekolah Kedinasan PKN STAN 2025, Pendaftaran Dibuka 2 Juli

Gaya Hidup | sindonews | Minggu, 29 Juni 2025 - 07:30
share

Jika Anda perhatikan, hampir semua mesin yang digunakan untuk mengisibaterai HEV untuk kendaraan yang diproduksi oleh produsen mobil China dilengkapi dengan sistem turbo. Bagi Anda yang kurang tahu, sebagian besar mobil HEV menggunakan mesin hanya untuk mengisi baterai.

BACA JUGA -Mengapa Harga Mobil Hybrid Masih Tinggi

Tenaga untuk menggerakkan kendaraan akan sepenuhnya ditenagai dengan menggunakan motor listrik. Secara logika, lebih baik menggunakan mesin naturally aspirated daripada turbo engine jika hanya digunakan untuk mengisi daya baterai.

Namun, pemilihan desain mesin HEV, apakah menggunakan mesin naturally aspirated atau turbo engine, tergantung pada filosofi desain, target pengguna, dan juga tujuan desain kendaraan.

Untuk mobil HEV buatan Jepang, mesin naturally aspirated yang dipadukan dengan sistem hybrid memenuhi persyaratan desain mereka, yaitu:1. Efisiensi bahan bakar dan umur pakai mesin - Insinyur Jepang cenderung memilih mesin NA karena mesin ini lebih sederhana, beroperasi dalam kondisi yang tidak terlalu tertekan dibandingkan mesin turbo, sehingga membuat mesin NA memiliki umur pakai yang lebih panjang.

Untuk Jepang, sistem hybrid sudah cukup kompleks dan cukup dipadukan dengan mesin NA. Belum lagi mesin HEV yang fokus pada kecepatan rendah dan sedang, sedangkan pada kecepatan tinggi mesin tersebut akan digunakan

2. HEV bukan untuk tenaga melainkan untuk pengendaraan yang halus – jika Anda pernah mengendarai HEV, Anda akan menemukan karakter Honda e:HEV seperti mobil listrik pada kecepatan rendah dengan penyaluran tenaga yang halus dan linier

3. Kondisi berkendara – meskipun Jepang memiliki sistem transportasi umum yang baik, masih ada pengemudi Jepang yang menyetir dan harus berhadapan dengan kemacetan lalu lintas. Bagi konsumen Jepang, mesin NA dan hybrid lebih cocok untuk kondisi lalu lintas yang terus bergerak dan berhenti

Namun, tidak seperti pengguna di Tiongkok, mesin turbo dan sistem hybrid menawarkan dimensi yang luar biasa bagi mereka. Tenaga kuda yang tinggi dan torsi yang kuat1. Konsumen Tiongkok menyukai spesifikasi tenaga – jika dibandingkan dengan mesin NA yang dipadukan dengan hybrid, mesin turbo dengan hybrid akan menghasilkan tenaga yang sangat luar biasa. Tenaga ini akan diterjemahkan menjadi waktu akselerasi 0-100 km/jam dan kecepatan tertinggi

Jika memungkinkan, semua dimensi performa ini harus ditonjolkan pada brosur dan digunakan sebagai bahan modal untuk penjualan. Kuat dan irit, karena itulah yang diinginkan konsumen Tiongkok

2. Pasar otomotif Tiongkok yang kompetitif - dibandingkan dengan pasar lain, persaingan industri otomotif Tiongkok sangat ketat. Untuk bersaing satu sama lain, menawarkan sistem HEV yang bertenaga merupakan keuntungan besar

3. Ukuran Mesin Kecil - penggunaan sistem turbo juga memungkinkan produsen mobil Tiongkok menggunakan mesin yang lebih kecil dibandingkan dengan mesin NA. Ini akan menghasilkan sistem HEV yang ringan dan bertenaga tinggi tanpa memerlukan mesin yang besar.

3. Pengisian daya yang lebih cepat - mesin turbo dalam sistem HEV atau yang beroperasi pada RPM konstan, dapat menghasilkan daya listrik yang tinggi untuk tujuan pengisian daya yang lebih cepat. Ini membantu kendaraan HEV menggunakan mode listrik sebagian besar waktu

4. Membantu sistem PHEV - untuk sistem plug-in hybrid, ketika baterai habis, mesin harus bekerja lebih keras untuk menggerakkan kendaraan, apalagi PHEV yang menggunakan mesin kecil.

Bayangkan jika sistem PHEV ini menggunakan mesin NA, tentu saja kinerja mesin akan menurun. Namun, sistem turbo akan mengurangi defisit daya dan menjaga kinerja sistem PHEV lebih baik

Topik Menarik