Ari Bias Kecewa Komisi III Tak Undang Pencipta Lagu dalam RDPU Kasus Hak Cipta Agnez Mo

Ari Bias Kecewa Komisi III Tak Undang Pencipta Lagu dalam RDPU Kasus Hak Cipta Agnez Mo

Gaya Hidup | sindonews | Rabu, 25 Juni 2025 - 20:40
share

PT Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) mengirim struktur atas (topside) Anjungan OOA berbobot 530 metrik ton dari fasilitas fabrikasi di Pulau Bintan, Kepulauan Riau, menuju pesisir utara Jawa Barat, Selasa (24/6). Pengiriman dilakukan melalui jalur laut sebagai bagian dari Proyek Pengembangan Lapangan Minyak dan Gas OO-OX.

Anjungan OOA akan dirakit dan dihubungkan melalui pipa penyalur bawah laut berdiameter 12 inci sepanjang 14 kilometer ke fasilitas pemrosesan darat (Onshore Processing Facility/OPF) Balongan, Indramayu. Pipa akan ditanam hingga kedalaman dua meter di bawah dasar laut (seabed), sesuai ketentuan pemerintah.

Proyek OO-OX mencakup pembangunan empat sumur pengembangan (OOA-1 hingga OOA-4) dan ditargetkan mulai berproduksi pada kuartal pertama 2026. Diperkirakan, tambahan produksi dari lapangan ini mencapai 2.996 barel minyak per hari (BOPD) dan 21,26 juta standar kaki kubik gas per hari (MMSCFD).

Baca Juga: PHE ONWJ Lestarikan Ekosistem Pesisir Lewat Program Berkelanjutan

Direktur Pengembangan dan Produksi PT Pertamina Hulu Energi, Awang Lazuardi, menyatakan keberadaan Anjungan OOA akan mendukung target peningkatan produksi migas nasional. "Ini bagian dari upaya kami dalam mendukung swasembada energi, sejalan dengan program Asta Cita Presiden," kata dia dalam keterangannya, Rabu (25/6).Deputi Eksploitasi SKK Migas, Taufan Marhaendrajana, menambahkan, proyek-proyek strategis seperti ini penting untuk mengkonversi cadangan migas menjadi produksi nyata serta memperlambat penurunan alami produksi nasional.

VP Production & Operations Pertamina Subholding Upstream Regional Jawa, Rahmat Ali Hakim, menyebut proyek ini sebagai kontribusi penting dalam menjaga ketahanan energi nasional. "Kami mendukung penuh upaya peningkatan produksi migas secara bertanggung jawab dan berkelanjutan," ujar dia.

Proyek ini melibatkan kolaborasi berbagai entitas di lingkungan Pertamina, termasuk teknik rekayasa, pengadaan, fabrikasi, instalasi anjungan, serta penyediaan kapal berbendera Indonesia. Seluruh pekerjaan dijalankan oleh kontraktor nasional PT Meindo Elang Indah dengan standar keselamatan tinggi di laut dan darat.

Menariknya, PHE ONWJ juga mengintegrasikan energi terbarukan dalam proyek ini. Panel surya berkapasitas 14,22 kW dipasang di Anjungan OOA untuk memenuhi kebutuhan listrik anjungan lepas pantai, sebagai bagian dari upaya menurunkan jejak karbon di sektor migas.

Baca Juga: PHE ONWJ Siap Kembangkan Lapangan OO-OX, Target Produksi di 2026General Manager PHE ONWJ, Muzwir Wiratama, menyebut penggunaan energi surya sebagai wujud komitmen terhadap praktik operasi migas ramah lingkungan. "Kami ingin menjadi contoh nyata dalam mendorong efisiensi dan keberlanjutan di industri ini," kata Wira.

Sebelumnya, pada 2022, PHE ONWJ mencatatkan dua rekor MURI atas pemanfaatan energi surya di fasilitas migas langkah konkret menuju energi bersih.

Topside Anjungan OOA dijadwalkan tiba di lokasi pada 6 Juli 2025, untuk selanjutnya dilakukan instalasi struktur bawah (jacket) dan fondasi. Setelah itu, proyek akan dilanjutkan dengan instalasi pipa bawah laut dan darat serta modifikasi fasilitas OPF Balongan.

Topik Menarik