BRICS Kutuk Israel dan AS, Rusia Murka di Dewan Keamanan PBB

BRICS Kutuk Israel dan AS, Rusia Murka di Dewan Keamanan PBB

Global | sindonews | Rabu, 25 Juni 2025 - 12:08
share

Kelompok BRICS yang beranggotakan 10 negara, termasuk Rusia, China, Brasil, India, Afrika Selatan, dan Indonesia, telah mengeluarkan pernyataan bersama yang mengutuk serangan Israel dan Amerika Serikat (AS) terhadap Iran sebagai pelanggaran hukum internasional.

"Kami menggarisbawahi kebutuhan mendesak untuk memutus siklus kekerasan dan memulihkan perdamaian," ungkap pernyataan BRICS tersebut.

"Kami menyerukan kepada semua pihak untuk terlibat melalui saluran dialog dan diplomasi yang ada, dengan tujuan untuk meredakan situasi dan menyelesaikan perbedaan mereka melalui cara damai," papar pernyataan BRICS.

Sementara itu, Rusia murka di Dewan Keamanan PBB. Berbicara di Dewan Keamanan PBB, utusan Rusia Vassily Nebenzia menuduh Israel dan negara-negara Barat menyebarkan kebohongan tentang program nuklir Iran.

Ia menyatakan laporan dari Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) dengan jelas menegaskan "tidak ada bukti" Iran sedang mengembangkan senjata nuklir.Sementara itu, Utusan AS untuk Timur Tengah Steve Witkoff mengatakan konflik antara Israel dan Iran "tidak akan pernah menjadi perang selamanya," dan satu-satunya tujuan Presiden Donald Trump adalah "penghancuran total" kapasitas Iran untuk memperkaya uranium.

Witkoff menyatakan keyakinannya pada gencatan senjata. "Buktinya ada di lapangan. Tidak ada yang saling tembak. Ini sudah berakhir," ujar dia.

Baik Israel maupun Iran mengklaim kemenangan pada hari Selasa (24/6/2025) saat gencatan senjata yang ditengahi AS mulai berlaku, menghentikan hampir dua pekan perang yang belum pernah terjadi sebelumnya antara kedua musuh bebuyutan di Timur Tengah tersebut.

Presiden AS Donald Trump mengumumkan gencatan senjata pada Senin malam dan mendesak kedua belah pihak menghormatinya.

Perang dimulai pada tanggal 13 Juni, ketika Israel melancarkan serangkaian serangan yang katanya ditujukan untuk mencegah Iran mengembangkan senjata nuklir. Teheran, yang menyangkal sedang menjalankan program nuklir militer, menyebut serangan itu sebagai tindakan perang dan menanggapinya dengan serangan rudal dan pesawat tak berawak.

Pada hari Minggu, AS bergabung dalam pertempuran dengan menyerang tiga lokasi nuklir Iran, termasuk fasilitas pengayaan uranium di Natanz dan Fordow.

Sebagai balasan, Iran menembakkan rudal ke Pangkalan Udara Al Udeid AS di Qatar pada hari berikutnya.

Menurut pejabat AS, tidak ada korban jiwa. Trump mengatakan tidak ada warga Amerika yang terluka dan "hampir tidak ada kerusakan yang terjadi" pada pos terdepan tersebut.

Konflik tersebut telah membahayakan negosiasi mengenai program nuklir Iran. Pembicaraan tidak langsung yang dimediasi Oman antara Teheran dan Washington – yang dihidupkan kembali oleh Presiden Trump awal tahun ini – ditangguhkan tanpa batas waktu oleh Iran setelah serangan Israel.

Serangan Israel telah menewaskan 430 warga Iran dan melukai lebih dari 3.500 warga sipil sejauh ini, menurut Kementerian Kesehatan Iran. Pejabat Israel telah melaporkan 25 kematian dan lebih dari 2.500 cedera.

Baca juga: Iran Rayakan Kemenangan setelah Rudal Serang Israel dan Gencatan Senjata Dimulai

Topik Menarik