Honda Step WGN Hybrid Terus Jadi Pemanis Pameran, Kapan Mengaspal?

Honda Step WGN Hybrid Terus Jadi Pemanis Pameran, Kapan Mengaspal?

Otomotif | sindonews | Selasa, 17 Juni 2025 - 12:04
share

Bagi para pencinta MPV di Indonesia, sosok Honda Step WGN kini terasa seperti sebuah "fatamorgana". Ia selalu hadir, mempesona di setiap pameran otomotif besar, mulai dari GIIAS 2024 hingga IIMS 2025. Namun, setelah lampu panggung padam, ia kembali lenyap, meninggalkan sebuah pertanyaan besar yang menggantung: kapan mobil ini benar-benar akan dijual?

Sikap PT Honda Prospect Motor (HPM) yang terus memamerkan MPV boxy nan canggih ini tanpa memberikan kepastian telah menjadi sebuah "pemberi harapan palsu" (PHP) tingkat dewa bagi para calon konsumen yang sudah terlanjur jatuh hati.

Misteri Slot Hybrid Terakhir

Teka-teki ini semakin menarik jika kita melihat janji Honda untuk meluncurkan tiga model mobil hybrid di tahun 2025. Dua slot telah terisi: Civic RS e:HEV yang sporty dan HR-V e:HEV yang baru saja diluncurkan dan dirakit secara lokal. Kini, tinggal satu slot tersisa.

Dalam sebuah pemaparan beberapa waktu lalu, Honda sempat menampilkan siluet sebuah mobil berdesain kotak, yang secara jelas mengarah pada sosok Step WGN. Namun, saat ditanya lebih lanjut, pihak HPM masih bermain teka-teki."Tunggu satu lagi ya (untuk model hybrid)," ujar Yusak Billy, Sales & Marketing and After Sales Director PT HPM, dengan penuh misteri kepada wartawan beberapa waktu lalu.

Terjebak di Angka Keramat Rp700 Juta

Di balik semua misteri ini, terungkap sebuah alasan yang sangat fundamental mengapa Step WGN tak kunjung mengaspal: harga. HPM secara terbuka mengakui bahwa mereka masih terus melakukan studi mendalam untuk menemukan harga yang "pas" bagi pasar Indonesia.

Mereka tidak mau gegabah. Hasil survei internal yang mereka lakukan menunjukkan sebuah angka keramat yang menjadi ekspektasi besar dari konsumen.

"Kami akan kumpulkan semua hasil survei dan serius sekali mempertimbangkan agar bisa diluncurkan di Indonesia secepat mungkin," ungkap Billy. "Harga yang diinginkan dari hasil survei kami adalah Rp650 juta sampai Rp699 juta," bebernya.Ini adalah sebuah dilema besar bagi Honda. Di satu sisi, ada permintaan pasar yang jelas. Di sisi lain, membawa sebuah mobil hybrid CBU (impor utuh) dengan semua teknologi canggihnya untuk bisa dijual di bawah Rp 700 juta adalah sebuah tantangan yang luar biasa berat.

Strategi Cerdas atau Keraguan?

Sikap "hati-hati" Honda ini bisa dibaca dari dua sisi. Dari sisi positif, ini menunjukkan bahwa Honda tidak mau asal menjual produk. Mereka benar-benar mendengarkan suara konsumen dan tidak ingin mengecewakan pasar dengan harga yang terlalu tinggi. Ini adalah cerminan dari sebuah merek yang memprioritaskan kepercayaan jangka panjang.Namun, di sisi lain, ini juga bisa diartikan sebagai sebuah keraguan.

Apakah Honda belum cukup percaya diri untuk bertarung di segmen MPV premium hybrid yang sudah diisi oleh pemain lain?

Kini, bola sepenuhnya ada di tangan Honda. Apakah mereka akan berhasil meracik sebuah formula harga yang bisa menjawab harapan pasar dan akhirnya membawa sang "hantu pameran" ini ke garasi-garasidiIndonesia?

Topik Menarik