Mantan Putra Mahkota Shah Iran Serukan Pergantian Rezim Ali Khamenei

Mantan Putra Mahkota Shah Iran Serukan Pergantian Rezim Ali Khamenei

Global | sindonews | Senin, 16 Juni 2025 - 01:15
share

Mantan putra mahkota Iran Reza Pahlavi - putra mantan Shah Iran yang digulingkan dalam revolusi Islam tahun 1979 di negara itu, menyerukan pergantian rezim Ali Khamenei di Teheran.

Ia mengklaim orang-orang biasa di Iran yang menentang pemerintah negara itu telah "dihidupkan kembali" oleh serangan Israel, yang telah menewaskan para pemimpin militer senior Iran.

"Solusi utamanya adalah pergantian rezim, dan sekarang kita memiliki kesempatan karena rezim ini berada pada titik terlemahnya," katanya, dilansir BBC.

Ia meminta negara-negara adidaya untuk "tidak tinggal diam dan menunjukkan dengan gamblang bahwa selain hanya menjatuhkan sanksi, mereka siap mengambil langkah berikutnya untuk memberi rakyat Iran rasa dukungan atas perjuangan mereka demi demokrasi dan kebebasan".

Pahlavi tinggal di pengasingan dan telah aktif berusaha memengaruhi pemain asing untuk mendukung perjuangannya. Ia juga mengunjungi Israel dalam beberapa tahun terakhir.Baca Juga: 2 Agen Mossad Ditangkap, Persatuan Rakyat Iran Tak Tergoyahkan

Sementara itu, warga Iran telah menerima perintah evakuasi IDF. Namun, mereka tak bisa melarikan diri dari Teheran.

"Ya, sayangnya saya sudah melihatnya," ungkap salah warga Iran. "Bagaimana kita bisa tahu di mana lokasi militer dan di mana yang tidak?" paparnya.

"Saya tidak bisa meninggalkan Teheran begitu saja. Saya tidak bisa meninggalkan orang tua saya yang sudah lanjut usia yang tidak dapat bepergian jauh dan jauh, lalu meninggalkan kota ini sendiri. Selain itu, saya harus masuk kerja. Apa yang bisa saya lakukan sekarang?" kata warga Teheran.

Iran belum secara resmi menutup bisnis, meskipun pejabat negara itu telah berulang kali mengatakan bahwa negara itu sedang berperang.

Pengguna internet yang pro-pemerintah menyebut peringatan Israel sebagai "gertakan". Beberapa dari mereka telah membagikan poster tidak resmi dalam format yang sama dengan perintah IDF. Poster itu ditulis dalam bahasa Ibrani, dan memberi tahu orang-orang untuk meninggalkan "Wilayah Pendudukan" untuk "menyelamatkan nyawa mereka".

Topik Menarik