Dikira Idap Batu Empedu, Wanita Ini Ternyata Kena Kanker Pankreas Stadium 4
Seorang wanita asal Inggris, Kanisha Collins, harus menerima kenyataan mengejutkan mengidap kanker pankreas stadium 4 yang telah menyebar ke hati setelah didiagnosis mengidap batu empedu dan pankreatitis.
Diagnosis awal itu diterimanya pada Desember lalu di Chesterfield Royal Hospital. Kala itu, Kanisha tidak pernah menyangka akan ada sesuatu yang lebih serius di balik keluhannya. Terlebih, ia percaya penuh pada keputusan tim dokter yang bekerja sama dengan Weston Park Hospital di Sheffield, pusat kanker ternama di Inggris.
Namun, kejanggalan mulai terasa ketika pemindaian kedua pada Februari menunjukkan massa mencurigakan di pankreas dan munculnya gumpalan darah yang tak kunjung membaik. Meski hasil scan memperlihatkan adanya indikasi serius, pihak rumah sakit tetap meyakinkannya bahwa massa itu “jinak” dan tidak perlu dikhawatirkan.
Barulah pada Mei, setelah rasa sakitnya makin parah dan muncul lesi di hati, Kanisha akhirnya menjalani biopsi. Dari situlah terungkap bahwa ia sebenarnya menderita kanker pankreas stadium lanjut yang telah menyebar ke hati. Sayangnya, saat itu sudah terlambat untuk menyembuhkan.
Baca Juga:Usia 40an Disarankan Kurangi Makan Daging Merah, Picu Kanker Pankreas
Foto/Daily MailKanisha mengaku sangat kecewa. Ia merasa diabaikan hanya karena usianya yang masih muda. “Mereka menunda pemeriksaan lanjutan karena menganggap saya terlalu muda untuk menderita kanker pankreas. Tapi usia seharusnya tidak menjadi alasan untuk menunda diagnosis,” ujarnya.
Ia juga menambahkan bahwa jenis kanker yang ia derita bersifat genetik, sehingga kelak putrinya yang masih berusia dua tahun juga harus menjalani tes skrining. “Saya merasa didiskriminasi oleh sistem medis karena usia saya,” tegas Kanisha dilansir dari Daily Mail, Sabtu (14/6/2025).
Di tengah perjuangannya, Kanisha mencoba tetap kuat. Ia tetap melangsungkan pernikahannya dengan sang tunangan, Mason, meski kondisi fisiknya mulai melemah akibat kemoterapi. Rencana bahagia itu kini menjadi momen emosional yang harus ia jalani di sela-sela perawatan intensif.
“Saya bugar dan sehat sebelumnya. Sekarang untuk berjalan saja saya kehabisan napas. Tapi saya tetap berharap kemoterapi bisa mengecilkan tumor agar saya masih punya waktu bersama keluarga,” katanya dengan penuh harap.Baca Juga:Studi: Kurma Mampu Mencegah Kanker Pankreas
Melihat putrinya dalam kondisi berat, sang ayah, Dean Collins, tak tinggal diam. Ia menggalang dana lewat GoFundMe dan berhasil mengumpulkan lebih dari 4.000 poundsterling atau Rp88 juta hanya dalam 24 jam. Dana ini digunakan untuk menciptakan momen berharga bagi Kanisha dan keluarganya.
Salah satu harapan terbesarnya adalah mengajak anak dan suaminya berlibur ke Cornwall, tempat favorit masa kecilnya. “Saya hanya ingin menciptakan kenangan indah bersama keluarga. Tak ingin menghabiskan waktu dengan kekhawatiran soal biaya,” ungkapnya.
Dean juga mengkritik keras sistem rumah sakit yang dianggap lamban dan tidak terkoordinasi. Ia kini bertekad menyuarakan kesadaran tentang kanker di usia muda agar tragedi yang dialami putrinya tidak terulang pada orang lain.
Menanggapi keluhan Kanisha, Kepala Eksekutif Chesterfield Royal Hospital, Dr Hal Spencer, menyatakan penyesalannya atas pengalaman pasien. Ia memastikan bahwa perawatan Kanisha ditangani secara serius dan akan ditinjau kembali untuk memahami proses dan keputusan medis yang telah diambil.
Baca Juga:5 Makanan Penyebab Batu Empedu, Nomor 3 Dikonsumsi Tiap Hari