Siapa Alexander Wang? Drop Out dari MIT, Miliarder AI Berusia 28 Tahun, dan Direkrut CEO Meta

Siapa Alexander Wang? Drop Out dari MIT, Miliarder AI Berusia 28 Tahun, dan Direkrut CEO Meta

Gaya Hidup | sindonews | Jum'at, 13 Juni 2025 - 11:52
share

Alexandr Wang, miliarder muda yang dijuluki sebagai "next Elon Musk", kini resmi bergabung dalam proyek ambisius Mark Zuckerberg di Meta untuk membangun kecerdasan buatan tingkat tinggi atau superintelligence.

Kisah hidupnya bukan sekadar cerita sukses biasa, tapi perjalanan luar biasa dari remaja jenius, drop out dari MIT, hingga menjadi tokoh kunci dalam perlombaan AI global.

Drop Out MIT, Jadi Miliarder Termuda Dunia

Melansir Gulfnews, lahir pada 19 Januari 1997, Alexandr Wang tumbuh di lingkungan ilmiah di New Mexico. Kedua orang tuanya merupakan fisikawan di Los Alamos National Laboratory, pusat riset keamanan nasional Amerika Serikat. Sejak kecil, Wang sudah menunjukkan kecintaan luar biasa pada matematika dan pemrograman.

Baca juga: Mengenal Alexandr Wang, Pria Muda Putus Sekolah yang Kini Punya Harta Rp14,5 Triliun

Pada usia 17 tahun, Wang telah bekerja penuh waktu di Quora dan kemudian mendirikan Scale AI saat masih menjadi mahasiswa tingkat dua di MIT. Namun, ia memilih untuk meninggalkan bangku kuliah demi fokus membangun perusahaannya.

Keputusannya membuahkan hasil. Forbes mencatat Wang menjadi miliarder termuda dunia pada usia 24 tahun dengan kekayaan mencapai USD 2 miliar. Pada April 2025, kekayaannya dilaporkan melonjak menjadi lebih dari USD 3,6 miliar.Baca juga: Orang Terkaya di Dunia Kehilangan Rp1.728 Triliun usai Aksi Jual DeepSeek

Mendirikan Scale AI: "Bahan Bakar" Dunia AI

Scale AI yang didirikan Wang bukan sekadar startup biasa. Platform ini menyediakan data annotation—komponen penting yang menjadi bahan bakar utama pengembangan teknologi kecerdasan buatan.

Layanan Scale AI digunakan oleh berbagai industri, mulai dari kendaraan otonom, teknologi militer, hingga analisis citra satelit dan pemeliharaan prediktif. Pelanggannya mencakup perusahaan besar seperti Uber, Pinterest, OpenAI, hingga Departemen Pertahanan Amerika Serikat.

Berkat ketepatan visinya terhadap tren pasar, Scale AI dinobatkan sebagai unicorn sejak 2019 dan pada 2024 tercatat memiliki valuasi lebih dari USD 14,3 miliar. Bahkan, pada Maret 2025, perusahaan ini sedang menjajaki valuasi hingga USD 25 miliar.

Dari Kompetisi Coding Nasional ke Kontraktor Militer

Wang bukan sekadar pebisnis. Sebelum menjadi miliarder, ia aktif memenangkan berbagai kompetisi coding tingkat nasional. Keahliannya dalam algoritma dan komputasi membuatnya menjadi langganan proyek-proyek penting, termasuk dengan militer AS.

Beberapa proyek strategis yang melibatkan Wang antara lain:

Analisis citra satelit untuk pengintaian militerPemrosesan video drone secara real-time

Teknologi prediktif untuk kendaraan tempur

Scale AI juga berperan dalam melatih sistem autopilot Tesla, mendukung visualisasi Nvidia, hingga menjaga kebersihan konten di feed Meta.

Rekan Mark Zuckerberg Bangun Superintelligence

Baru-baru ini, TechCrunch melaporkan bahwa CEO Meta, Mark Zuckerberg, merekrut Alexandr Wang sebagai bagian dari tim elit pengembangan superintelligence—kecerdasan buatan tingkat lanjut yang menjadi target besar Silicon Valley.

“Zuckerberg sedang membentuk ‘Avengers of AI’ dan Wang adalah otaknya,” tulis laporan tersebut.

Penggabungan dua tokoh teknologi ini menjadi sinyal serius bahwa Meta siap bersaing dalam perlombaan global AI melawan raksasa-raksasa seperti Google DeepMind, OpenAI, hingga Anthropic.

Topik Menarik