Jebakan Maut di Musim Hujan: Mengapa Jas Hujan Ponco Bisa Jadi Kain Kafan Anda di Jalanan

Jebakan Maut di Musim Hujan: Mengapa Jas Hujan Ponco Bisa Jadi Kain Kafan Anda di Jalanan

Otomotif | sindonews | Senin, 9 Juni 2025 - 16:41
share

Saat langit Jabodetabek berubah kelabu dan hujan mulai turun, jutaan pemotor serentak meraih senjata andalan mereka: jas hujan. Namun, di antara beragam model yang ada, tersimpan satu "jebakan maut" yang paling sering dipilih karena dianggap praktis: jas hujan model ponco.

Para ahli keselamatan kini memperingatkan, pilihan yang tampak sepele ini bisa berubah menjadi 'kain kafan' Anda di jalan raya.

Banyak yang tidak menyadari, di balik bentuknya yang lebar dan mudah dipakai, jas hujan ponco adalah monster yang menunggu saat lengah. Ujung-ujungnya yang menjuntai bebas bisa dengan mudah tersangkut di gir motor, roda kendaraan lain, atau bahkan tersibak angin hingga menutupi wajah pengendara dan lampu motor.

Jusri Pulubuhu, Founder Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), dengan tegas melarang penggunaan model ini. Baginya, tidak ada tawar-menawar jika menyangkut nyawa.

“Jas hujan itu harus two piece, bukan model ponco. Jadi ada baju dan celana, itu yang direkomendasikan," kata Jusri kepada SindoNews. "Ukurannya juga harus pas, tidak kelonggaran dan tidak terlalu sempit."

Bukan Sekadar Basah, tapi Soal Nyawa

Masalahnya bukan hanya risiko tersangkut. Jas hujan ponco membatasi pergerakan tubuh secara drastis, membuat pengendara sulit bermanuver atau menjaga keseimbangan saat menghadapi kondisi jalan yang licin dan tak terduga.

Selain itu, visibilitas adalah kunci. Jusri menyoroti betapa seringnya pemotor diabaikan oleh pengguna jalan lain saat hujan lebat. Memilih jas hujan berwarna gelap sama saja dengan sengaja "menghilang" di tengah badai.

“Pastikan memilih jas hujan berwarna oranye atau stabilo, pastikan ada skotlet atau reflektor cahaya. Ini akan sangat mudah terlihat pengendara di belakang karena saat hujan visibilitas sangat kurang,” ujarnya.

Ilusi Murah Jas Hujan Plastik Tipis

Bagaimana dengan jas hujan plastik seharga belasan ribu yang sering dijual dadakan di pinggir jalan? Jusri menyebutnya sebagai ilusi perlindungan.

“Untuk kesehatan saya pikir jas hujan plastik kurang baik karena pakaian akan basah juga, itu kan terlalu longgar," ucapnya. Bentuknya yang tidak pas membuat air tetap masuk, dan materialnya yang tipis mudah sobek, membuatnya tidak efektif dan hanya memberikan rasa aman yang palsu.Baca Juga: Jas Hujan dan Loyalitas Penggemar Vietnam di Piala AFF 2024

Pada akhirnya, Jusri menekankan bahwa pilihan ada di tangan pengendara. "Keselamatan dan keamanan berkendara itu bagi saya pilihan hidup, tergantung Anda bagaimana menentukannya,” tutupnya.

Sebuah pengingat keras bahwa menghemat beberapa puluh ribu rupiah dengan membeli jas hujan yang salah bisa berujung pada biaya yang tak ternilai: nyawaAndasendiri.

Topik Menarik