PBB Beri Warning, 95 Persen Lahan Pertanian di Gaza Tak Lagi Bisa Dipakai

PBB Beri Warning, 95 Persen Lahan Pertanian di Gaza Tak Lagi Bisa Dipakai

Ekonomi | sindonews | Rabu, 28 Mei 2025 - 03:55
share

Tersisa hanya kurang dari 5 lahan pertanian di Jalur Gaza yang masih bisa digarap, sehingga total mencapai 95 tidak lagi bisa digunakan. Hal ini berdasarkan penilaian geospasial terbaru dari Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) dan Pusat Satelit Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNOSAT).

FAO (Food and Agriculture Organization) menggambarkan situasi ini sangat "mengkhawatirkan", dimana mereka memperingatkan bahwa penghancuran infrastruktur pertanian di tengah perang Israel melawan Gaza "semakin memperburuk kapasitas produksi pangan dan memperbesar risiko kelaparan".

Penilaian bersama menemukan bahwa lebih dari 80 total lahan pertanian di Gaza telah rusak, sementara 77,8 dari lahan tersebut kini tidak dapat diakses oleh petani. Hanya 688 hektare (1.700 acre), atau 4,6 dari lahan pertanian yang masih tersedia untuk ditanami.

Kerusakan semakin meluas hingga ke sumber air di Gaza, dengan 82,8 sumur pertanian juga terdampak. "Tingkat kehancuran ini bukan hanya kehilangan infrastruktur – ini adalah runtuhnya sistem agri-food Gaza dan saluran kehidupan," kata Wakil Direktur Jenderal FAO, Beth Bechdol seperti dilansir Al Jazeera.

“Apa yang dulunya mampu menyediakan makanan, pendapatan, dan stabilitas bagi ratusan ribu orang, kini sudah hancur. Dengan lahan pertanian, rumah kaca, dan sumur yang hancur, produksi makanan lokal telah terhenti. Membangun kembali akan memerlukan investasi besar – dan komitmen berkelanjutan untuk mengembalikan mata pencaharian dan harapan," ungkapnya.

Temuan ini mengikuti rilis analisis Klasifikasi Tahapan Keamanan Pangan Terpadu (Integrated Food Security Phase Classification/IPC) pada awal bulan ini, yang memperingatkan bahwa seluruh populasi Gaza menghadapi risiko kelaparan yang kritis setelah 19 bulan perang, pengungsian massal, dan pembatasan berat terhadap bantuan kemanusiaan.

Sementara itu Israel mengumumkan pekan lalu bahwa mereka akan mengizinkan pengiriman bantuan “minimal” ke Gaza, organisasi kemanusiaan telah memperingatkan bahwa aliran pasokan tersebut gagal mencapai populasi Gaza yang kelaparan. Ditambah serangan udara Israel terus membunuh puluhan warga Palestina setiap hari di Gaza.

Pada awal pekan kemarin, pasukan Israel membombardir sebuah sekolah yang beralih fungsi menjadi tempat berlindung di Kota Gaza, memicu kebakaran dan menewaskan setidaknya 36 warga Palestina, termasuk beberapa anak-anak. Lebih dari 50 orang tewas dalam serangan Israel di seluruh wilayah tersebut sejak fajar, menurut pejabat kesehatan.

Topik Menarik