Tepis Miliki Bungker, Haji Isam: Hanya Ruang Kosong untuk Penyimpanan Barang Berharga

Tepis Miliki Bungker, Haji Isam: Hanya Ruang Kosong untuk Penyimpanan Barang Berharga

Nasional | sindonews | Selasa, 27 Mei 2025 - 16:48
share

Pengusaha asal Kalimantan Selatan (Kalsel) Andi Syamsuddin Arsyad atau Haji Isam menepis kabar adanya bungker di rumahnya di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan (Jaksel). Dia menjelaskan, rumahnya tersebut hanya ada ruangan kosong untuk digunakan penyimpanan barang berharga.

Hal itu menanggapi pemberitaan yang menulis adanya bungker di rumah Haji Isam di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Bungker tersebut dikabarkan memiliki luasnya mencapai 3.000 meter persegi diperkirakan mulai Jalan Patimura hingga menembus Jalan Sriwijaya IV, tak jauh dari rumah pribadi Presiden Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara, Jaksel.

”Bukan bungker untuk menyimpan duit, tapi ruangan brankas saja. Untuk memanfaatkan ruangan kosong saja,” katanya, Selasa (27/5/2025).

Dia mengaku heran bila dirinya disebut-sebut membangun bungker. Pasalnya, tidak ada ancaman serius dari luar yang mengharuskan dirinya untuk membangun bungker.

“Ya, untuk simpan barang-barang berharga saya, termasuk uang, sertifikat dan barang berharga lainnya (di ruangan kosong itu),” tegasnya.

Sebelumnya diberitakan rumah pemilik PT Jhonlin Group, Andi Syamsuddin Aryad alias Haji Isam, yang dibangun di atas tanah seluas 3.000 meter di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan itu berjarak kurang dari 300 meter dari kediaman Presiden Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara.

Rumor yang beredar, disebutkan Haji Isam menyatukan beberapa rumah menjadi satu. Bahkan ada informasi yang menyebut rumah tiga lantai itu juga memiliki ruang bawah tanah setidaknya dua tingkat. Adapun, dari beberapa sumber yang beredar, ruang bawah tanah paling atas digunakan untuk memarkir mobil-mobil Isam. Sementara lantai di bawah garasi mobil itu terbagi atas beberapa ruangan yang menyerupai bunker.

Dan salah satu ruangan digunakan secara khusus untuk menyimpan tumpukan uang kertas, yang katanya terdiri dari dolar Amerika Serikat dan Singapura.

Topik Menarik