Sekitar 90 Truk Bantuan Capai Beberapa Daerah di Gaza, Bak Setetes Air di Lautan

Sekitar 90 Truk Bantuan Capai Beberapa Daerah di Gaza, Bak Setetes Air di Lautan

Global | sindonews | Sabtu, 24 Mei 2025 - 07:57
share

PBB pada hari Kamis (22/5/2025) mengonfirmasi hampir 90 truk yang membawa bantuan telah memasuki beberapa lokasi di Gaza pada hari Rabu.

Mengutip Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) selama konferensi pers, juru bicara PBB Stephane Dujarric mengatakan, "Kemarin, sekitar 90 truk yang membawa bantuan meninggalkan penyeberangan Kareem Shalom ke beberapa tujuan di dalam Gaza."

"Mereka membawa pasokan nutrisi, tepung, obat-obatan, dan persediaan penting lainnya yang diizinkan masuk," ujar dia, dan mengutip pernyataan kepala bantuan PBB Tom Fletcher baru-baru ini yang menyatakan, “Para pekerja kemanusiaan terus menghadapi tantangan besar dalam mengeluarkan barang dari penyeberangan ke tempat yang membutuhkannya di Gaza."

"Pengiriman ini jumlahnya terbatas dan jauh dari cukup untuk memenuhi skala dan cakupan kebutuhan 2,1 juta penduduk Gaza," ungkap Dujarric.

Bantuan itu pun bagai setes air di lautan, sangat jauh dari memenuhi kebutuhan warga Gaza yang sudah mengalami kelaparan dan gizi buruk.

Ia juga mencatat, "Pasokan lain yang mendasar seperti makanan segar, barang-barang kebersihan, agen pemurni air, dan bahan bakar untuk menyalakan rumah sakit tidak diizinkan masuk selama lebih dari 80 hari oleh otoritas Israel.”

Mengatakan bahwa PBB hanya diizinkan membawa "produk nutrisi, beberapa bahan makanan, dan perlengkapan medis," Dujarric melaporkan, "Dari pasokan kemarin, lebih dari 500 palet dengan pasokan nutrisi diturunkan dengan aman di gudang UNICEF di Deir al Balah."

"Ini hampir 20 truk penuh. Mereka termasuk makanan terapeutik siap pakai dan suplemen nutrisi berbasis lipid. Pasokan penyelamat hidup ini sekarang sedang dibongkar dan dikemas ulang sehingga muatan yang lebih kecil dapat menjangkau orang-orang yang membutuhkan melalui puluhan titik distribusi di Gaza," papar dia.

Memperhatikan bahwa orang-orang di Gaza "masih menghadapi risiko kelaparan yang tinggi" karena hampir 80 hari blokade bantuan total oleh Israel, Dujarric menekankan, "Jauh lebih banyak bantuan dibutuhkan di seluruh Gaza," Anadolu melaporkan.

Ia melaporkan Klasifikasi Fase Keamanan Pangan Terpadu menyimpulkan analisis terbarunya yang menegaskan, “Orang-orang di seluruh Gaza berisiko mengalami kelaparan, dengan hampir setengah juta orang berada di ambang kelaparan.”

“OCHA menggarisbawahi sangat penting bagi otoritas Israel memfasilitasi pergerakan konvoi kemanusiaan, termasuk dari Gaza selatan ke utara sehingga semua pasokan dapat menjangkau orang-orang yang membutuhkan di mana pun mereka berada di seluruh Jalur Gaza,” papar dia.

Dujarric juga membagikan rincian tentang penyeberangan Kareem Shalom, dan mengatakan, “Tim PBB perlu menunggu, sering kali selama berjam-jam, agar aktivitas militer dihentikan, demi keselamatan mereka, dan agar otoritas Israel memberikan lampu hijau untuk melanjutkan.”

“Kita juga perlu memastikan penggunaan rute yang aman dari Kareem Shalom dan seterusnya ke Gaza, seperti yang kita lakukan tadi malam dan berharap dapat melakukannya lagi hari ini,” ungkap dia.

“PBB melaporkan serangan Israel terbaru telah menghantam tenda dan bangunan tempat orang-orang berlindung, yang menyebabkan banyak korban,” kata Dujarric.

Ketika ditanya tentang laporan penjarahan selama penyaluran bantuan, Dujarric berkata, “Kami memahami sejumlah kecil truk yang membawa tepung dicegat warga dan isinya diambil.”

“Sejauh yang saya ketahui, ini bukan tindakan kriminal yang melibatkan orang-orang bersenjata. Itu adalah apa yang terkadang saya sebut sebagai penyaluran bantuan sendiri, yang menurut saya hanya mencerminkan tingkat kecemasan yang sangat tinggi yang dirasakan warga Gaza, karena tidak tahu kapan pengiriman bantuan kemanusiaan berikutnya akan dilakukan,” ungkap dia.

Topik Menarik