China Siapkan Pesawat Induk Drone Pertama di Dunia, Mampu Lepaskan 100 UAV Kamikaze di Langit
China sedang bersiap untuk meluncurkan apa yang disebutnya sebagai pesawat induk drone pertama di dunia.
Ia dirancang untuk mampu melepaskan gerombolan 100 drone kamikaze berpemandu artificial intelligence (AI) selama misi udara.
Seperti kapal induk yang membawa banyak jet tempur di atasnya selama misi di laut, pesawat induk bernama UAV Jiu Tian atau UAV High Sky ini juga mengangkut banyak drone tempur dan amunisi di ketinggian tinggi.
UAV Jiu Tian dijadwalkan untuk menyelesaikan misi uji pertamanya pada akhir Juni nanti, menurut stasiun televisi pemerintah China; CCTV, Selasa (20/5/2025).
Pesawat indukdrone tersebut dilaporkan memiliki berat lepas landas maksimum 16 ton dan lebar sayap 25 meter.
Ia dilaporkan dapat terbang pada ketinggian hingga 15.000 meter (50.000 kaki)—lebih tinggi dari kebanyakan sistem pertahanan udara jarak menengah yang umum—dan memiliki jangkauan sekitar 7.000 kilometer (4.350 mil).
Siapa Eli Cohen? Mata-mata Israel yang Pernah Masuk ke Lingkaran Kekuasaan Suriah 60 Tahun Lalu
UAV Jiu Tian bertenaga jet dilaporkan mampu membawa hingga 6 ton amunisi dengan kemampuan untuk melepaskan hingga 100 unit amunisi atau drone kecil, termasuk drone kamikaze, dari dua teluk peluncuran yang terletak di kedua sisi badan pesawat.
Setelah pesawat menyelesaikan serangkaian misi uji, Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) berencana untuk menyebarkannya sebagai pesawat induk drone, yang akan memungkinkan untuk memperluas radius operasional drone serang dan meningkatkan kemampuan pengerumunan mereka.
Misinya juga akan memungkinkan untuk tugas intelijen, pengawasan, dan pengintaian, serta peperangan elektronik.
Di luar aplikasi militer, pesawat nirawak induk dapat digunakan untuk logistik darurat, patroli perbatasan, misi pencarian dan penyelamatan, dan tanggap bencana alam.
Pesawat, yang pertama kali diperkenalkan di pameran udara Zhuhai di Tiongkok pada bulan November, telah dirancang oleh raksasa kedirgantaraan milik negara, Aviation Industry Corporation of China, dan dibangun oleh Xian Chida Aircraft Parts Manufacturing.
Seperti yang dicatat oleh Economic Times, UAV Jiu Tian sebagian besar mencerminkan kemampuan sistem UAV Barat seperti MQ-9 Reaper dan RQ-4 Global Hawk, sambil menambahkan fungsionalitas peluncuran massal, yang belum diperkenalkan di gudang senjata Amerika Serikat.