12 Jenis Pisang Terbaik di Dunia, Nomor 4 dari Indonesia

12 Jenis Pisang Terbaik di Dunia, Nomor 4 dari Indonesia

Berita Utama | sindonews | Jum'at, 16 Mei 2025 - 07:00
share

TasteAtlas, platform kuliner dunia yang dikenal luas dalam menilai makanan dan minuman khas berbagai negara, baru saja merilis daftar 12 jenis pisang terbaik di dunia berdasarkan penilaian para penggunanya.

Dalam daftar bergengsi tersebut, salah satu varietas lokal Indonesia, yakni Pisang Raja, berhasil menempati posisi keempat dan menjadi satu-satunya wakil dari Tanah Air yang masuk dalam jajaran pisang terbaik secara global.

Capaian ini menjadi bukti bahwa kekayaan hayati dan kuliner Indonesia tak hanya diakui secara lokal, tetapi juga diapresiasi oleh dunia internasional. Pisang Raja dikenal dengan cita rasa manis yang khas, aroma harum yang menggoda, serta tekstur lembut yang membuatnya cocok dikonsumsi langsung maupun diolah dalam berbagai kuliner tradisional.

Keberhasilan pisang raja bersanding dengan varietas unggulan seperti Lady Finger dari Malaysia, Platano de Canarias dari Spanyol, hingga Cavendish dari Inggris menunjukkan bahwa buah lokal Indonesia memiliki kualitas premium yang patut dibanggakan. Berikut daftar pisang terbaik di dunia dilansir dari TasteAtlas, Jumat (16/5/2025).

12 Jenis Pisang Terbaik di Dunia

1. Lady Finger (Malaysia)

 

Foto/Shutterstock via TasteAtlas

Lady Finger adalah varietas pisang kecil yang terkenal karena rasa manisnya yang mirip madu dan teksturnya yang lembut. Ukurannya lebih kecil dan tipis dibandingkan pisang Cavendish, dengan panjang sekitar 10–15 cm. Pisang ini memiliki kulit tipis dan daging yang tidak terlalu padat, menjadikannya ideal untuk dikonsumsi segar.

Dikenal luas di Asia Tenggara, Australia, Thailand, dan Filipina, pisang Lady Finger kaya akan vitamin C, B6, kalium, dan serat. Namun, pisang ini jarang ditemukan di pasar global karena mudah rusak selama pengiriman dan memiliki masa simpan yang pendek. Meski begitu, pisang ini juga cocok diolah menjadi makanan penutup, kue, atau smoothie.

2. Platano de Canadian (Spanyol)

 

Foto/Shutterstock via TasteAtlas

Platano de Canarias adalah varietas pisang Cavendish yang tumbuh di Kepulauan Canary. Ciri khasnya adalah kulit kuning cerah dengan bintik-bintik cokelat akibat aktivitas enzim yang tinggi, sehingga buah matang lebih cepat.

Pisang ini memiliki panjang minimal 14 cm, rasa manis yang kuat, dan kadar gula tinggi dengan kadar pati rendah. Secara nutrisi, Plátano de Canarias mengandung lebih banyak kalium dan fosfor serta lebih sedikit natrium dan kalsium dibandingkan pisang dari daerah lain.

3. Cavendish (Inggris)

 

Foto/Shutterstock via TasteAtlas

Cavendish merupakan varietas pisang paling populer dan paling banyak dikonsumsi di dunia saat ini. Berasal dari Asia Tenggara, pisang ini diperbanyak oleh William Cavendish di Inggris pada abad ke-19 dan kemudian menyebar ke seluruh dunia, termasuk Amerika. Ciri khasnya adalah ukuran sedang, kulit tebal berwarna kuning cerah saat matang, rasa manis, dan tekstur lembut.

Cavendish menjadi favorit global karena tahan terhadap penyakit Panama yang dulu menghancurkan varietas Gros Michel. Namun, pisang ini kini menghadapi ancaman baru berupa penyakit Tropical Race 4 (TR4) dan risiko dari pertanian monokultur yang mengurangi keanekaragaman hayati.

4. Pisang Raja (Indonesia)

 

Foto/Shutterstock via TasteAtlas

Pisang Raja adalah varietas pisang unggulan yang sangat dihargai di Indonesia dan Asia Tenggara. Nama “raja pisang” mencerminkan kualitasnya yang istimewa, dengan rasa manis yang kaya, tekstur lembut, dan aroma khas yang kadang menyerupai madu atau vanili. Bentuknya panjang dan melengkung, dengan kulit tebal yang berubah kuning tua saat matang.

Daging pisangnya padat namun lumer di mulut. Pisang Raja sangat populer untuk konsumsi langsung maupun diolah dalam hidangan tradisional, seperti pisang goreng. Teksturnya yang kuat membuatnya ideal untuk dimasak tanpa kehilangan bentuk atau cita rasanya.

5. Pisang Merah (India)

 

Foto/Shutterstock via TasteAtlas

Pisang Merah adalah varietas pisang berkulit merah atau ungu yang mencolok, lebih kecil dan lebih padat dibandingkan pisang Cavendish. Daging buahnya lembut dan manis, dengan rasa khas yang menyerupai perpaduan pisang dan raspberry. Diperkirakan berasal dari India atau Asia Tenggara, pisang ini kini tumbuh di berbagai daerah tropis dan subtropis dunia.

Pisang merah kaya akan vitamin C, B6, kalium, beta-karoten, dan vitamin D, menjadikannya lebih bergizi daripada pisang kuning biasa. Karena rasanya yang manis dan teksturnya yang lembap, pisang merah cocok dikonsumsi langsung maupun digunakan dalam hidangan penutup, kue, dan smoothie.

6. Matoke (Uganda)

 

Foto/Shutterstock via TasteAtlas

Matoke adalah varietas pisang khas Uganda yang memiliki bentuk lebih pendek dan tebal dibanding pisang biasa. Pisang ini kaya pati dan bertekstur keras saat mentah, sehingga umumnya dimasak terlebih dahulu dengan cara direbus, dikukus, atau dipanggang.

Meski bisa dimakan saat matang, matoke lebih sering dikonsumsi sebagai pisang masak hijau dan diolah menjadi hidangan tradisional Uganda. Dalam penyajiannya, matoke biasanya dihaluskan dan disajikan bersama saus sayuran, kacang tanah, atau daging seperti sapi dan kambing, membentuk sajian utama yang juga dikenal dengan nama “matoke” atau “matooke”.

7. Manzano (Amerika Tengah)

 

Foto/Better Homes & Gardens

Manzano, atau dikenal sebagai “pisang apel”, adalah varietas pisang kecil dan gemuk yang memiliki rasa manis dengan aroma buah menyerupai apel atau stroberi. Berasal dari Amerika Tengah, pisang ini tumbuh luas di kawasan tropis seperti Karibia, Amerika Selatan, Afrika, dan Asia.

Kulitnya tipis dan berubah kuning tua dengan bintik hitam saat matang, sementara dagingnya lembut dan beraroma khas. Pisang Manzano juga tahan terhadap suhu dingin dan cocok dikonsumsi segar maupun diolah dalam hidangan penutup dan smoothie. Rasa dan teksturnya yang unik menjadikannya alternatif menarik dari pisang Cavendish.

8. Goldfinger (Honduras)

 

Foto/Ladybird Fruit Tree Nursery

Goldfinger adalah varietas hibrida hasil pemuliaan oleh Yayasan Penelitian Pertanian Honduras (FHIA) untuk meningkatkan ketahanan terhadap penyakit seperti Panama dan Black Sigatoka. Varietas ini menjadi alternatif penting bagi pisang Cavendish yang rentan terhadap hama dan penyakit.

Pisang Goldfinger memiliki ukuran sedang dengan kulit kuning cerah saat matang, serta masa simpan yang baik meski pematangannya lebih lambat. Rasa pisangnya sedikit asam dengan sentuhan apel atau stroberi, dan teksturnya padat, menjadikannya nikmat dimakan langsung maupun diolah dalam berbagai hidangan.

9. Burro (Meksiko)

 

Foto/Livestrong

Burro adalah varietas pisang unik asal Meksiko yang memiliki bentuk lebih pendek, tebal, dan agak persegi dibandingkan pisang Cavendish. Saat matang, kulitnya berwarna kuning cerah dengan bintik hitam, dan daging buahnya padat serta bertekstur bertepung. Ciri khas utama pisang ini adalah rasanya yang sedikit asam, menyerupai lemon, berbeda dari pisang pada umumnya yang manis.

Pisang Burro serbaguna untuk dikonsumsi mentah maupun dimasak, cocok sebagai camilan segar atau bahan masakan. Selain di Meksiko, pisang ini juga dibudidayakan di Amerika Tengah, Karibia, dan beberapa wilayah tropis di Amerika Serikat.

10. Latundan (Filipina)

 

Foto/Shutterstock via TasteAtlas

Latundan adalah varietas hibrida asal Filipina yang juga populer di Asia Tenggara dan India. Ukurannya lebih kecil dari pisang Cavendish, dengan kulit tipis dan panjang sekitar 10–12,5 cm. Daging buahnya lembut dan manis dengan sentuhan rasa apel dan stroberi, sehingga sering disebut “pisang apel”.

Kaya akan vitamin C, kalium, dan serat, pisang Latundan menjadi pilihan camilan sehat. Pisang ini biasanya disantap segar, tetapi juga cocok untuk hidangan penutup dan masakan manis lainnya berkat cita rasanya yang khas.

11. Gros Michel (Karibia dan Jamaika)

 

Foto/Shutterstock via TasteAtlas

Gros Michel, dikenal juga sebagai “Big Mike,” merupakan varietas pisang utama yang diekspor ke Amerika dan Eropa pada paruh pertama abad ke-20. Pisang ini terkenal karena ukurannya yang besar, kulitnya yang tebal, dan rasa yang lebih manis serta beraroma dibanding pisang Cavendish. Keunggulannya dalam daya tahan selama pengangkutan menjadikannya favorit pasar global hingga 1950-an.

Namun, varietas ini akhirnya tergeser akibat serangan penyakit Panama yang disebabkan oleh jamur tanah Fusarium, yang menghancurkan banyak perkebunan di Amerika Tengah dan Selatan. Sebagai penggantinya, pisang Cavendish diadopsi karena lebih tahan terhadap penyakit tersebut, meskipun kini juga menghadapi ancaman dari jenis jamur yang sama.

12. Blue Java (Asia Tenggara)

 

Foto/Fine Dining Lovers

Blue Java, atau dikenal sebagai “pisang es krim”, adalah varietas unik dengan kulit biru saat mentah yang berubah menjadi kuning pucat saat matang. Dikenal karena teksturnya yang lembut dan rasa mirip vanili, pisang ini berasal dari Asia Tenggara dan banyak dibudidayakan di wilayah Pasifik seperti Hawaii, Fiji, dan Filipina.

Blue Java tahan terhadap suhu dingin, cocok untuk daerah subtropis, dan berukuran sedang hingga besar. Pisang ini populer untuk dikonsumsi segar maupun digunakan dalam smoothie, makanan penutup, dan kue. Secara nutrisi, Blue Java kaya akan vitamin C, B6, kalium, magnesium, serta serat yang baik untuk kesehatan.

Topik Menarik